Ridwan Kamil: Biasanya Allah Tidak akan Kasih Kekuasaan kepada Orang yang Terlalu Ambisius

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, politik bukanlah matematika, yang bisa dihitung kepastiannya lewat angka-angka.

Yang terpenting baginya dalam berpolitik, bagaimana bisa melahirkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sehingga, kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, nantinya masyarakat bisa mengapresiasi secara politik melalui suara atau elektoral saat pesta demokrasi.

Baca juga: KRONOLOGI Teroris Diciduk Saat Sembunyi di Mapolsek Kampar, Pamitan di Facebook, Bawa Obeng Diasah

Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan bertajuk 'Indonesia Bangkit', Senin (14/2/2022) malam.

"Kami khususnya saat Covid-19 fokus saja pada kerja, fokus pada pencapaian."

"Nanti rakyat pun akan memberi apresiasi dengan berbagai cara, ya salah satunya mungkin apresiasi politk yang kita sebut elektoral," kata Kang Emil.

Baca juga: Kadernya Diringkus Densus 88 di Bengkulu, Partai Ummat Berikan Bantuan Hukum

Kang Emil lantas menyebut nama Wakil Presiden Maruf Amin, yang ia nilai memiliki kinerja baik di tengah masyarakat, dan ditakdirkan menjadi pemenang dalam Pilpres 2019.

"Contoh sederhana Bang Karni, politik itu tidak matematik di mata saya."

"Contohnya Abah Kiai Maruf Amin."

Baca juga: Jokowi Naikkan Tunjangan Agen Intelijen, Paling Besar Rp2.217.000 per Bulan

"Enggak ada baliho-balihonya, enggak ada di survei-survei, tapi Allah menakdirkan di sebuah waktu beliau akhirnya tercalonkan dan terpilih sebagai pemimpin bangsa, sebagai wakil presiden, kira kira begitu," paparnya.

Kang Emil menyatakan hasil survei tak bisa memastikan akan sama di hari H pencoblosan pemilu.

Oleh karena itu, dia kembali menegaskan fokusnya saat ini yaitu bekerja mengendalikan Covid-19 dan membantu memulihkan perekonomian rakyat.

Baca juga: Bikin Aturan JHT Cair di Usia 56 Tahun, Presiden Partai Buruh Minta Jokowi Pecat Ida Fauziyah

"Karena saya percaya Allah mah tidak akan ngasih kepada orang yang terlalu ambisius biasanya,"

"Biasanya dikasih takdir kepada orang yang diminta, bukan meminta kekuasaan," ucap Kang Emil. (Chaerul Umam)