Formula E
Lebih Pendek Dibanding MotoGP, JakPro Yakin Pembangunan Sirkuit Formula E Bisa Selesai Tepat Waktu
Vice Managing Director Formula E Jakarta Propertindo Gunung Kartiko optimistis pembangunan sirkuit Formula E bisa diselesaikan tepat waktu.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR - Vice Managing Director Formula E Jakarta Propertindo (JakPro) Gunung Kartiko menyebut ia bersama pihaknya optimistis pembangunan sirkuit Formula E bisa diselesaikan tepat waktu.
Gunung meyakini hal itu, karena sirkuit Formula E lebih pendek dari lintasan ajang balap lain seperti MotoGP.
"Proses pengerjaan sirkuit Formula E dengan spesifikasi teknis standar FIA grade 1 dapat dikerjakan tepat waktu mengingat jalur lintasan yang lebih pendek dibandingkan dengan lintasan Formula 1, maupun MotoGP," kata Gunung pada keterangan tertulisnya, Selasa (15/2/2022).
Gunung menerangkan desain sirkuit hingga pelaksanaan pembangunan lintasan, selalu dimonitor oleh Formula E Operation (FEO) selaku pemegang lisensi Formula E.
Baca juga: Gelar Aksi di Depan Gedung KPK, Formam Tuntut Dugaan Korupsi Formula E Diusut Tuntas
Baca juga: Tiket Formula E Dijual Maret, Mohammad Taufik: Ngapain Sih Ikut Campur yang Begituan, Norak Banget
Baca juga: Gilbert Simanjuntak Minta Jakpro Bangun Lintasan Formula E dulu Sebelum Jual Tiket
"Hal ini sudah diverifikasi dengan FEO dan dimonitor progresnya selama 24 jam melalui control tower dan project management system digital dengan tingkat akurasi monitoring yang tinggi," terang Gunung.
Sebelumnya diketahui, pimpinan DPRD DKI Jakarta ragu sirkuit Formula E akan selesai tepat waktu.
Pasalnya, turnamen yang akan digelar di Kawasan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara itu akan dihelat sekitar empat bulan lagi atau 4 Juni 2024.
"Nggak rasional dengan target tiga bulan dibangun (sirkuit), rasionalnya itu dua tahun bos. Harus mateng (matang) aspalnya," kata Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politisi PDI Perjuangan Prasetyo Edi Marsudi pada Rabu (26/1/2022).
BERITA VIDEO: Ajak Anak Jadi Saksi, Nikita Mirzani: Orang Dewasa Kalau Ada Urusan Jangan Bawa Anak!
Hal itu dikatakan Prasetyo berdasarkan pengalamannya di dunia balap mobil selama puluhan tahun.
Menurut Prasetyo, pembangunan sirkuit sekelas Formula harus dilakukan dengan saksama, karena kecepatan kendaraan bertenaga listrik itu cukup tinggi.
"Kencangnya mobil Formula E itu hampir sama dengan Formula 1. Bedanya, Formula 1 pakai bahan bakar minyak, satu lagi pakai listrik, Formula 1 itu kecepatannya bisa 300 kilometer per jam, mungkin dia (Formula E) sekitar 200-250 kilometer per jam," jelas Prasetyo.
Karena itulah, kata dia, lintasan Formula harus dibuat dengan kualitas tinggi, sehingga jeda waktu empat bulan untuk membangun sirkuit dirasa sulit dilakukan.
Dia khawatir jika hal itu dipaksakan, justru bisa berdampak buruk terhadap turnamen Formula E.
"Nggak sembarangan landasan dibuat tiga bulan jadi, (nanti) tiba-tiba saat dipakai dan mobil ngerem untuk belok aspalnya terkelupas, kan membahayakan orang," ucap Prasetyo.
Prasetyo memaparkan, persiapan yang dilakukan PT Jakpro terhadap ajang ini masih belum matang.
Bahkan proses tender sirkuit terpaksa diulang karena adanya kesalahan administrasi.
"Lelang buat sirkuit saja gagal, dia (Jakpro) targetkan tiga bulan selesai. Saya hari ini masih jadi pembalap, saya tahu dunia itu jadi nggak bisa semata-mata tiga bulan bisa dijadikan sirkuit," papar Prasetyo.