Berita Regional

Pemuda di Bantul Ulangi Perbuatannya Jual Perabotan demi Senangkan Pacar, Sang Ibu Lapor Polisi Lagi

Dwi Rahayu Saputro pemuda yang sempat masuk bui karena menjual perabot rumah, berulah lagi setelah laporan Paliyem dicabut dan Dwi bebas dari bui

Editor: Feryanto Hadi
Kolase via Tribun Jogja
DRS (24) warga Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul yang menjual perabot rumah milik orang termasuk genting ditahan polisi 

Satu bulan lebih masuk bui juga tak bisa menyadarkannya dan membuat yang melihat hanya geleng-geleng.

Tercatat, Dwi baru lepas dari Rutan Mapolres Bantul pada Rabu (5/1/2022) lalu sejak ibunya memutuskan mencabut laporan.

Kini, Paliyem kembali melaporkan perbuatan anaknya yang sudah dimulai pada Jumat (14/1/2022).

Di saat itu, Paliyem mendapati kompor pemberian Bupati Bantul raib.

Dwi, mengakui itu merupakan ulahnya dan meninggalkan pesan lewat secarik kertas.

Kemudian satu set meja kursi yang juga pemberian menyusul hilang pada Minggu (6/2/2022) 

Hingga pada Kamis (10/2/2022) petang kemarin, tetangga Paliyem mendapati Dwi sedang mengangkut lemari ke mobil bak terbuka.

Meski aksinya digagalkan oleh tetangga, Paliyem geram dan memilih kembali menempuh jalur hukum.

"Sekarang sudah jualin kompor dari Pak Bupati dan meja kursi pemberian dari mirota kampus. Beras dari pak jaksa itu saja disuruh jual, uangnya diminta semua," ujarnya dengan nada jengkel.

Kini, Paliyem mengaku kesal dengan anaknya.

Di hadapan awak media, Paliyem mengaku tak akan mencabut laporannya apapun yang terjadi.

"Tidak akan saya cabut, walaupun siapapun yang misalnya mengasih tahu suruh nyabut, ndak akan ini. Sudah terlalu anak ku, tidak bisa dimaafkan lagi," tegasnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Terseret dalam Pusara Isu Konflik Wadas, Bagaimana Nasibnya dalam Bursa Capres?

Paliyem, bahkan mengaku pernah diperlakukan kasar oleh anaknya.

Anaknya, tiba-tiba meminta uang dan membuatnya takut hingga tak berani tidur di rumah.

"Iya (dipikul), pakai sandal swallow, hampir pingsan saya. Saya duduk di kursi, kursinya diangkat. saya ditarik disuruh nyarikan uang satu juta," bebernya.

"Takut sama anak, dianiaya sama anak sendiri. Nggak berani di rumah, nggak tentram bener saya," keluhnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved