Kuliner
Angkringan Anget Anget Jogja, Tempat Ngopi Baru Bernuansa Alam Perdesaan Nan Hijau di Imogiri
Destinasi wisata dan wisata kuliner adalah paduan serasi tak terpisahkan. Di mana ada lokasi wisata, biasanya di situ juga ada wisata kuliner, tak ter
Penulis: Hertanto Soebijoto | Editor: Hertanto Soebijoto
Terbukti, Angkringan Anget Anget Jogja kerap dijadikan tempat ngumpul sejumlah komunitas, kalangan muda-mudi hingga keluarga yang ingin menikmati quality time di alam perdesaan dengan udaranya yang segar dan tidak bising.
Mulai dari komunitas seniman lukis, ibu-ibu pengajian, kelompok arisan hingga partai politik. Mereka betah ngobrol berlama-sama sambil menikmati kopi dan panorama alam sekaligus.
"Di sini daya tampung parkir mobil paling untuk lima unit. Nah, pernah ada acara di sini yang tamunya puluhan, mobilnya pun puluhan. Terpaksa parkir di tepi jalan," kata Barlin.
Setiap Minggu pagi Barlin Srikaton melatih anak-anak warga sekitar Angkringan Anget Anget Jogja di kampung Gabahan, Desa Karangtalun, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta belajar menggambar. (Barlin Srikaton)
Sebagai seniman lukis yang kini terjun di bisnis kuliner, Barlin tak pelit membagikan ilmunya.
Di Angkringan Anget Anget Jogja setiap Minggu pagi Barlin membina anak-anak yang berminat belajar melukis dengannya secara gratis.
"Anak-anak warga sekitar sini. Mereka saya bebaskan, mau melukis apa. Memanfaatkan ruang yang tak terpakai pada pagi hingga siang," kata ayah dua orang anak ini.
Dengan dibebaskannya anak-anak ingin melukis apa, Barlin ingin mengedukasi bahwa semua aliran itu baik dan memiliki tempat di hati penggemarnya sendiri-sendiri.
Karena itu, Barlin tidak pernah mempersoalkan apakah anak asuhnya itu melukis aliran naturalis, realis, ekspresionis atau abstrak sekalipun.
"Biarlah mereka tumbuh dan berkembang menemukan dunianya sendiri," kata Barlin yang kini rajin menimba ilmu dari para pelukis ternama di kafenya, Angkringan Anget Anget Jogja. Salah satunya, maestro pelukis Indonesia Nasirun. (soe)