Kuliner

Angkringan Anget Anget Jogja, Tempat Ngopi Baru Bernuansa Alam Perdesaan Nan Hijau di Imogiri

Destinasi wisata dan wisata kuliner adalah paduan serasi tak terpisahkan. Di mana ada lokasi wisata, biasanya di situ juga ada wisata kuliner, tak ter

Barlin Srikaton
Suasana di Angkringan Anget Anget Jogja, Kampung Gabahan, Desa Karangtalun, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. 

Kepada Tribuntangerang.com yang menemuinya di kafenya awal Februari, Barlin didampingi istrinya, Christi mengatakan, kafenya dibangun sedikit demi sedikit, dan sebagian besar material bahan-bahannya merupakan barang bekas.

Baca juga: Lowongan Kerja Jakarta Bidang Kuliner Senin 7 Februari untuk Lulusan SMA/SMK dan Sederajat

"Ini kursi yang kita duduki, kursi bekas yang sudah tidak ada yang mau pakai, saya permak dan cat lagi. Lalu, pas lihat ada  potongan-potongan kayu jati, saya beli lalu saya tempel-tempel," kata alumnus Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Sebagai seniman yang cukup lama malang melintang sebagai desain grafis di harian Warta Kota Jakarta, pelukis dan kartunis ini benar-benar mengeksplorasi kemampuan grafisnya untuk mendesain interior kafenya.

Pria kelahiran Imogiri itu mengatakan, butuh waktu untuk menyelesaikan bentuk fisik bangunan kafenya karena bahan-bahannya sengaja dicari dari barang-barang bekas. 

Sentuhan barang bekas yang mendominasi interior kafenya itu seolah menyatu dengan alam perdesaan Desa Karangtalun, berupa hamparan persawahan yang berujung pada deretan perbukitan--masyarakat setempat menamainya Bukit Seribu.

Apalagi lokasinya berada di hook atau pojok, sehingga pada saat malam bulan pernama akan disuguhi panorama alam persawahan yang diakhiri Bukit Seribu yang berjejer sepanjang mata memandang.

Eksotisme perkampungan yang jauh dari keriuhan, menjadikan Angkringan Anget Anget Jogja cocok untuk ngopi dan menyantap hidangan ala ndeso namun higienis. 

Mulai dari nasi kucing bakar atau sekuba, tempe goreng, pisang goreng, sate ampela, sate telur puyuh, sate kentang, telur asin, keripik singkong, kerupuk kulit hingga emping mlinjo.

Lalu minumannya tersedia aneka kopi mulai dari kopi robusta Temanggung, Garut dan Lampung hingga kopi arabika Gayo, Aceh dan Bali.

Juga tersedia wedang uwuh khas Bantul, wedang jahe geprek, wedang jahe sereh, wedang jahe seruni (jahe, sereh, jeruk nipis), teh poci dan kopi tubruk.

"Mohon maaf, kami tidak menyediakan kopi sachet," kata Barlin.

Barlin mengatakan, para penikmat kopi akan kecewa kalau mencari kopi sachet di kafenya, karena memang konsepnya sejak awal ingin beda.

"Saya sengaja cari kopi biji sendiri, jadi kopinya benar-benar murni hasil olahan sendiri," katanya.

Tapi juga karena itu, meski lokasinya "nyempil" di perdesaan, orang toh tetap mencarinya. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved