Pandemi Virus Corona
Ariza Minta Masyarakat tak Takut untuk Lapor Kantor yang Melanggar Prokes
Wagub DKI Ahmad Riza Patria meminta masyarakat berperan aktif dan tak takut lapor jika ada kantor yang bandel.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan penyebab kasus Covid-19 di Jakarta Pusat paling tinggi dibanding wilayah lain.
Interaksi dan mobilitas warga perkantoran yang cukup besar, menjadi alasan Covid-19 begitu cepat menyebar di Jakarta Pusat.
“Salah satu penyebabnya perkantoran, sehingga di Jakarta Pusat ada peningkatan,” kata Ariza di Balai Kota DKI, Jumat (11/2/2022) malam.
Ariza mengatakan, telah meminta Satgas Covid-19 dari tingkat Provinsi, Kota hingga Kecamatan untuk meningkatkan pengawasan di perkantoran.
Baca juga: Pemkab Bekasi Sigap, Keadaan tak Kondusif, PTM Stop Mulai 14 Februari 2022
Pemerintah juga telah melibatkan Polri dan TNI untuk membantu pengamanan dalam setiap penindakan prokes agar pengawasan berjalan lancar.
Dia juga mengimbau warga untuk melapor kepada petugas jika menemukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) ketika berada di tempat kerja.
Ariza berjanji laporan yang disampaikan melalui media sosial Pemprov DKI maupun aplikasi Jakarta Kini (JAKI) akan ditindaklanjuti dengan baik.
“Masyarakat yang melihat pelanggaran prokes agar dilaporkan ke kami dan jangan sungkan-sungkan,” ujarnya.
“Termasuk kalau ada aparat kami juga melanggar dan melakukan pembiaran, laporkan ke kami,” imbuh mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.
Seperti diketahui, Juru Bicara Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, kasus penyebaran Corona di Jakarta Pusat paling tinggi di wilayah Jabodetabek.
Baca juga: Dadang Wihana Akui Kota Depok Mulai Kewalahan Hadapi Pandemi Virus Corona, Ratusan Nakes Sakit
Laju penularan itu berdasarkan proporsi kasus baru per 10.000 penduduk sehat dalam waktu satu pekan.
Untuk laju penularan di Jakarta Pusat sebesar 90 kasus per 10.000 penduduk.
Disusul Jakarta Selatan dengan 84 kasus, dan Jakarta Timur 68 kasus, kemudian Depok 64 kasus, serta Jakarta Barat 60 kasus.
“Per tanggal 6 Februari, Jakarta Pusat, menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi, disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, dan Jakarta Barat,” kata Wiku saat jumpa pers melalui virtual.
Baca juga: Atang Trisnanto Ketua DPRD Kota Bogor Minta Reformulasi Perencanaan Strategis Dinas Kesehatan
Satpol PP Jakarta Selatan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perkantoran dan mal untuk memastikan disiplin penerapan protokol kesehatan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.