Timnas Indonesia
Akmal Marhali Tuding PSSI Lemah pada Penerapan Bubble System untuk Timnas Indonesia
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menyebut PSSI sebagai pihak yang bertanggung jawab soal terpaparnya Covid-19 pesepak bola nasional.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali angkat bicara terkait batal tampilnya Indonesia di ajang Piala AFF U-23 Kamboja 2022.
Diketahui, timnas Indonesia batal mengikuti Piala AFF U-23 tersebut karena tujuh pemain skuad Garuda terpapar Covid-19.
Akmal mengatakan, longgarnya penerapan sistem gelembung (bubble system) di timnas menjadi penyebab tujuh pemain tersebut terpapar Covid-19.
Baca juga: RS Brawijaya Depok Bikin Jantung Jamaludin Ingin Copot, karena Salah Input Data Covid-19
"Ada sebab dan akibat. Tidak tampilnya Indonesia di Piala AFF ini, semua kalau menurut saya adalah akibat kurang disiplinnya PSSI dalam memastikan protokol kesehatan berjalan," kata Akmal kepada Tribunnews.com, Jumat (11/2/2022).
Ada kejadian di mana sejumlah pemain yang sedang mengikuti pemusatan latihan (TC) bersama timnas, diberikan izin untuk kembali ke klubnya masing-masing.
Sebagai contoh kasus di mana Taufik Hidayat, Muhammad Ferarri, dan Syahrian Abimanyu diberi izin membela Persija Jakarta di laga melawan Arema FC (5/2).
Menurut Akmal, ini merupakan bukti kelonggaran penerapan sistem gelembung di timnas Indonesia, yang akhirnya berakibat fatal.
Baca juga: Daftar 7 Pemain Timnas U-23 Indonesia Positif Covid-19 dan Empat Tunggu Masa Inkubasi
"Seharusnya dengan kondisi kita mau tampil di Piala AFF, para pemain sudah masuk pelatnas, menjalani karantina yang menerapkan protokol sangat ketat," tegas Akmal.
"Tapi kan yang terjadi masih ada yang keluar masuk TC untuk menjalankan tugasnya sebagai pemain di klub," sambung dia.
Ketika sudah di timnas, kata Akmal, seharusnya para pemain sudah tidak main di level klub.
Mereka seharusnya fokus mempersiapkan diri tampil di Piala AFF U-23 untuk mempertahankan gelar.
"Tapi manajemen yang kurang bagus antara pengelola kompetisi dengan manajemen timnas, inilah yang membuat kita sekarang harus batal tampil di Piala AFF. Akibatnya sekarang banyak pemain kita yang terpapar Covid-19," tutur Akmal.
Baca juga: Hari Sudibyo Saksi Mata Kebakaran Kompleks Perumahan Lapas Kelas I Tangerang, Dua Orang Terjebak
"Ini membuat kita prihatin, kondisi-kondisi ini membuat kita tidak bisa mengirimkan timnas kita ke Piala AFF," sambung dia.
Kejadian di mana timnas batal mengikuti Piala AFF U-23 ini sebenarnya menjadi kekhawatiran besar Akmal Marhali beberapa pekan terakhir.
Sejak Liga 1 menjadi klaster baru kasus Covid-19, SOS gencar mendorong agar kompetisi sepak bola kasta teratas di Indonesia itu dihentikan.
"Agar kejadian seperti ini bisa dihindari, inilah kemarin kenapa SOS mengatakan kompetisi Liga 1 harus dihentikan dahulu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," papar dia.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Omicron! Waspada bagi Pengidap Penyakit Jantung dan Kardiovaskular
"Liga 1 sekarang sudah jadi klaster baru kasus Covid-19. timnas akhirnya jadi korban kelalaian kita dalam menerapkan protokol kesehatan di level kompetisi. Ini amat sangat disayangkan," ucapnya.
Akmal Marhali menyayangkan pembatalan keikutsertaan timnas Indonesia di ajang Piala AFF U-23 Kamboja 2022.
Demikian disampaikan Akmal kepada Tribunnews.com, Jumat (11/2/2022).
"Amat disayangkan dan amat disesalkan Indonesia tidak bisa ikut piala AFF U-23 di Kamboja, padahal statusnya adalah juara bertahan. Di mana kita punya target untuk mempertahankan gelar yang kita raih dua tahun lalu," tutur Akmal.
"Tapi Omicron ini yang tidak bisa diduga, sehingga kita harus lebih mengedepankan kesehatan dan keselamatan para pemain," imbuh dia.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Omicron! Waspada bagi Pengidap Penyakit Jantung dan Kardiovaskular
Diketahui timnas Indonesia batal mengikuti Piala AFF U-23 buntut dari tujuh pemain yang terpapar Covid-19 varian Omicron.
Tujuh pemain dimaksud antara lain; Ronaldo Kwateh, Muhammad Ferarri, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo dan Cahya Supriyadi.
Akmal menyebut, temuan kasus Covid-19 di timnas disebabkan sejumlah pemain yang sempat keluar dari lokasi pemusatan latihan (TC) bersama timnas.
Misalnya tiga pemain timnas Taufik Hidayat, Muhammad Ferarri, dan Syahrian Abimanyu, yang sempat diizinkan untuk membela Persija Jakarta.
Baca juga: Zainudin Amali Sebut PSSI dan Shin Tae-yong Bijak Membatalkan Timnas Ikut Piala AFF U-23
Kala itu, Persija kekurangan pemain jelang laga melawan Arema FC (5/2).
Hasilnya, lima dari tujuh pemain timnas yang positif Covid-19 adalah pemain dari Persija Jakarta.
"Ada keluar masuk pemain yang harus membela timnya (Persija dan Madura United). Ini kan merupakan salah satu penyebab kebocoran, sehingga kemudian Omicron bisa masuk ke timnas kita," jelas Akmal.
"Termasuk sejumlah pemain yang cedera usai membela timnya di Liga 1," sambung dia.
Sejumlah pemain yang cedera usai membela timnya di Liga 1 yakni Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, dan Muhammad Iqbal.
Bagi Akmal, gagalnya timnas mentas di Piala AFF U-23 ini disebabkan kelalaian klub-klub peserta Liga 1 dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Liga 1 sekarang sudah jadi klaster baru kasus Covid-19, timnas akhirnya jadi korban kelalaian kita dalam menerapkan protokol kesehatan di level kompetisi. Ini amat sangat disayangkan," pungkas dia.
