Berita Tangerang
Korban Gusuran Proyek Kereta Bandara Minta PT KAI Segera Rekrut Ratusan Warga yang Belum Bekerja
Para warga yang terdampak akibat pembangunan rel kereta Bandara Soetta, memiliki jalur khusus dalam proses seleksi perekrutan tersebut.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Warga Kota Tangerang yang menjadi korban gusuran proyek pembangunan Kereta Bandara Soekarno-Hatta, meminta PT KAI segera merekrut 222 warga tersisa yang belum diterima bekerja.
Pasalnya, ratusan warta tersebut telah mencoba mengirimkan lamaran pekerjaan kepada PT KAI sejak tahun 2016 silam.
Hal tersebut disampaikan oleh Ary, salah seorang korban yang tinggal Poris Plawad, yang lahan atau tempat tinggalnya digunakan pada proyek pembangunan Kereta Bandara Soetta.
"Harapan saya 222 orang yang belum direkrut oleh PT KAI ini, segera diterima untuk bekerja, sesuai janji PT KAI sebelumnya," ujar Ary saat diwawancarai Wartakotalive.com, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: VIDEO : PMI Kota Tangerang Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran
Ary menilai, perekrutan ratusan warga yang tersisa tersebut seharusnya dapat terselesaikan dengan cepat.
Sebab, sejak tahun 2016 hingga 2018 lalu, PT KAI mampu merekrut 515 warga untuk bekerja.
Sedangkan sejak tahun 2018 hingga saat ini, satu pun warga yang tersisa belum berhasil lolos lowongan pekerjaan dari PT KAI tersebut.
Hal tersebut dinilai Ary terlalu lama untuk sekedar menunggu kepastian bekerja, yang seharusnya telah menjadi hak mereka.
"Saya rasa perekrutan warga untuk bekerja ini adalah hal yang gampang ya, karena tahun 2016 lalu PT KAI bisa menerima 515 orang dalam jangka waktu dua tahun. Tapi setelah itu, empat tahun terakhir sama sekali belum ada yang diterima bekerja sama PT KAI," kata dia.
Baca juga: PT KAI Klaim Sudah Mempekerjakan Ratusan Warga Kota Tangerang Terdampak Proyek Pembangunan Kereta
"Masa dalam waktu 4 tahun terakhir PT KAI enggak bisa merekrut kami 222 orang yang belum diterima ini, sedangkan dulu hanya dalam dua tahun mereka bisa merekrut lebih dari 500 orang dari kami," keluhnya.
Terkait dengan persyaratan dan tahapan seleksi pelamaran kerja yang harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, Ary mengatakan PT KAI telah memberi keringanan akan hal tersebut.
Menurutnya, para warga yang terdampak akibat pembangunan rel kereta Bandara Soetta, memiliki jalur khusus dalam proses seleksi perekrutan tersebut.
"Dulu PT KAI janji sama kami akan diterima bekerja melaluo jalur khusus, jalur khusus itu ada tahapan yang dipermudah bagi kami. Tapi kenapa sekarang PT KAI bilang kami harus ikutin aturan seleksi pada umumnya," ungkap Ary yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga itu.
Baca juga: Breaking News: Porlestro Tangerang Kota Tetapkan Saiful, Guru Ngaji Cabul di Tangerang sebagai DPO
"Yang perekrutan sesuai pada umumnya itu kan lowongan untuk umum atau eksternal, nah kami ini kan seharusnya itu diterima lewat jalur khusus, ada beberapa tes untuk kami yang diringankan," terangnya.
Ke depan, Ary mengharapkan agar PT KAI segera merealisasikan janji perekrutan kerja melalui jalur khusus tersebut, dengan membuka gelombang selanjutnya.