Jamaludin Dinyatakan Positif Covid-19 Meski Tak Pernah Tes PCR, RS Akui Keliru Input Data
Notifikasi itu ditandai dengan berubahnya warna status dirinya di aplikasi PenduliLindungi. Dari yang sebelumnya berwarna hijau, menjadi warna hitam.
Dampak yang dirasakan oleh Jamaludin pun beragam.
Dirinya tidak bisa ke tempat kerja karena kantornya mewajibkan status hijau saat melakukan pemindaian di Aplikasi PeduliLindungi.
"Yang jelas saya gak bisa kemana-mana. Yaudah di rumah saja. Yang jelas ini menguras energi terutama kemarin jam 3 pagi sampe sore sibuk urusin itu saja," keluhnya.
RS Menjawab
Menanggapi hal tersebut, Supervisor on duty RS Brawijaya Depok, Wahyuana Kumala, mengakui pihaknya lalai saat input data.
"Nama yang sama dan tanggal lahir yang sama, itu kami akui ada kesalahan dan kami sudah meminta maaf," kata Wahyuana pada Jumat (11/2/2022), petang.
Ia menjelaskan, pihak RS Brawijaya Depok telah membuat laporan ke layanan PeduliLindungi untuk mengubah data yang terlanjur salah input.
Pihaknya juga telah mengirim surat ke Pusdatin agar layanan PeduliLindungi mengubah statusnya menjadi hijau.
Baca juga: Ade Yasin Prihatin Ratusan Nakes di Kabupaten Bogor Terpapar Akibat Virus Covid-19
"Tapi sampai sekarang belum ada respon dari Pusdatinnya. Kami kirim surat dan sudah diterima oleh sekretariat," sambung Wahyuana.
Walau begitu, Wahyuana menegaskan RS Brawijaya Depok akan terus melakukan pengawalan dan tak lepas tangan.
Perihal surat permohonan maaf, pihak rumah sakit mengaku pada siang tadi telah mengirimkan surat tersebut ke rumah Jamaludin.
Baca juga: 95 Persen Warga Karawang yang Meninggal Terpapar Covid-19 Belum Divaksin
"Untuk permintaan maaf, hari ini kami janji ke Pak Jamaludin untuk surat permohonan maaf," ujarnya.
Guna mengantisipasi peristiwa serupa, RS Brawijaya Depok akan memberi pembinaan kepada tim frontliner.
"Kami minta untuk lebih teliti lagi dalam menginput dan kroscek lebih dulu ke NIK," tukas Wahyuana. (M29)