Harga Sedang Terkoreksi, Ini 5 Tips Investasi Aset Kripto Agar Tetap Cuan
sepanjang awal tahun 2022, aset kripto mengalami penurunan harga signifikan, berikut tips investasi aset kripto untuk ambil untung saat terkoreksi.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKATOLIVE.COM - Aset kripto bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi. Kripto sendiri sudah ada sejak 2017 dan nilai aset kripto pun beranjak naik.
Tapi, sepanjang awal tahun 2022, aset kripto mengalami penurunan harga yang signifikan jika dibandingkan pada November tahun lalu.
Pasar dikejutkan oleh beberapa kejadian besar yang berdampak pada anjloknya nilai sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar, seperti Bitcoin, Ethereum, Tether dan lainnya.
Berdasarkan data dari coinmarketcap.com pada Jumat (11/2/2022) pukul 13.15 WIB, harga Bitcoin terpantau pada level 43.114,61 dolar AS atau turun 1,78 persen. Sementara, harga Ethereum berada di kisaran 3.068,98 dolar AS terkoreksi 3,4 persen.
Trader Tokocrypto, Afid Soegiono, melihat saat ini investor memang cenderung merespons negatif dan bersikap wait and see terkait sejumlah peristiwa global yang membuat nilai Bitcoin dan aset kripto lainnya anjlok, sehingga membuat pasar kripto bergerak lambat. Namun, dibalik itu sebenarnya ada peluang untuk investor mengambil profit.
"Biasanya, para investor dan trader aset kripto kawakan akan masuk ke pasar dan mengambil keuntungan saat harganya sedang turun. Istilahnya buy the dip. Investor punya insting bahwa penurunan harga sebuah aset adalah saat yang tepat untuk mengakumulasi portofolio asetnya," kata Afid dalam keterangan resmi, Jumat (11/2/2022).
Afid menambahkan, bahwa setiap investor pasti punya karakter masing-masing. Kebanyakan investor yang berpengalaman akan melakukan buy the dip dengan tujuan melindungi nilai kekayaan.
“Makanya, tak heran jika mereka langsung memborong sebuah aset saat harganya tengah anjlok,” ucapnya.
Sementara itu, investor yang memborong aset kripto di harga murah, bisa saja kemudian dijual kembali saat pasar merangkak pulih dan harganya menunjukkan tren peningkatan kembali.
Namun, perlu diingat kembali bahwa investasi aset kripto itu berisiko tinggi dan sangat spekulatif, perlu kehati-hatian dalam mengambil keputusan.
"Melakukan riset terlebih dahulu mengenai aset kripto yang akan dibeli. Membeli aset kripto sesuai kemampuan dana yang dimiliki dan gunakan "uang dingin",” ungkap Afid.
Afid kembali menyarankan, investor juga bisa melakukan diversifikasi aset atau istilahnya jangan taruh telur dalam satu keranjang.
Berikut adalah sejumlah tips investasi aset kripto dari Afid untuk mengambil untung saat harganya tengah terkoreksi:
1. Jangan menjadi FOMO dan FUD
Investor kripto yang baik akan tetap mengikuti berita dan tren terbaru di market. Namun, terlalu banyak informasi pasti bisa menjadi hal yang buruk. Mental investor akan bergejolak sehingga bisa melakukan keputusan yang tidak tepat, seperti FOMO (fear of missing out) dan FUD (fear, uncertainty, and doubt).