Polri Bantah Ada Aksi Kekerasan Aparat Terhadap Warga Wadas Saat Pengukuran Lahan Tahap Satu
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, proses itu telah berjalan sesuai prosedur, dan tidak ada pelanggaran yang dilakukan
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mabes Polri mengklaim tidak ada aksi kekerasan aparat terhadap warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, saat mengawal tim pengukur lahan penambangan batuan andesit.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, proses itu telah berjalan sesuai prosedur, dan tidak ada pelanggaran yang dilakukan polisi.
"Selama pelaksanaan pengukuran tahap satu tidak ada terjadi kekerasan anggota Polri kepada masyarakat, dan kegiatan berjalan lancar," ujar Ramadhan dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Golkar Siap Berkoalisi dengan Parpol Apa Pun Asal Airlangga Hartarto Jadi Capres
Ramadhan hanya menjelaskan tidak ada kekerasan terhadap warga selama pengukuran tahap satu pada Senin 7 Februari 2022.
Namun, Ramadhan tidak menjelaskan kondisi keamanan saat pengukuran tahap kedua pada Selasa 8 Februari 2022.
Padahal, hari itu diduga terjadi kekerasan aparat terhadap warga.
Baca juga: Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Paniai, Kejaksaan Agung Periksa Enam Polisi
"Seluruh tim pengukur dan tim satgas pengamanan pada pukul 17.00 WIB (7 Februari 2022) meninggalkan area Desa Wadas dengan lengkap dan aman," terangnya.
Sebelumnya, ratusan personel memaksa masuk dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022) pagi.
Polisi menyusuri desa sambil mencopot sejumlah spanduk yang berisi penolakan tambang batu andesit untuk Bendungan Bener.
Baca juga: Istana Beli Empat Mobil Baru Rp8,3 Miliar, Mardani Ali Sera: Pemerintah Harus Cerdas, Bisa Sewa
Polisi juga menangkap puluhan warga yang dianggap melawan. Setidaknya 63 orang ditangkap mulai dari lansia hingga anak di bawah umur.
Kedatangan aparat diklaim untuk mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener. (Igman Ibrahim)