Kenali Faktor Penting untuk Perlindungan Anak Saat Harus Melakukan PTM di Sekolah

Ditengah pandemi Covid-19, manajemen risiko yang baik sangat diperlukan untuk mengawasi jalannya proses pembelajaran tatap muka bagi anak secara aman.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
istimewa
Ilustrasi proses pembelajaran tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan ketat. 

IDAI merekomendasikan hanya anak-anak yang mendapat vaksin Covid-19 dengan dosis lengkap dan tidak memiliki komorbid yang bisa mengikuti PTM terbatas di sekolah. Pasalnya, anak-anak rawan tertular atau menularkan virus corona saat berkegiatan di luar rumah, termasuk sekolah. Apalagi, daya tahan tubuh anak-anak tidak sebesar orang dewasa dan mudah melemah.

"Saat masa pertumbuhan, anak-anak cenderung lebih mudah sembuh dari penyakit, termasuk Covid-19, tapi ini tidak boleh menjadi alasan untuk lengah akan virus corona," kata Argie.

Selain itu, pemerintah juga telah menjalankan program vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun sejak Desember 2021. Oleh karena itu, jika ingin mengikuti PTM, pastikan bahwa siswa/i telah menjalankan vaksinisasi Covid-19 dengan dosis lengkap.

Sedangkan bagi anak yang memiliki komorbid, dan ingin mengikuti PTM di sekolah, maka harus menyertakan surat rekomendasi dari dokter. Komorbiditas anak meliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya.

3. Mendapatkan imunisasi dasar lengkap

Selain mendapatkan vaksinasi Covid-19 dengan dosis lengkap, siswa dan siswi yang mengikuti PTM diimbau untuk mendapatkan imunisasi secara lengkap. Kemenkes telah menerapkan imunisasi rutin lengkap untuk anak usia 0-18 tahun. Jadi, imunisasi bukan hanya untuk balita.

Setelah 5 tahun, anak-anak harus mendapatkan berbagai imunisasi seperti DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis), dan MMR (Measles, Mumps, dan Rubella atau lebih dikenal dengan sebutan Campak, Gondongan, dan Rubella) pada usia 6 tahun. Lalu, imunisasi influenza sekali per tahun. Imunisasi Tifoid setiap 3 tahun sekali. Imunisasi HPV dan dengue mulai usia 9 tahun ke atas.

4. Patuh pada protokol kesehatan

Memasuki awal tahun 2022, kasus Covid-19 varian Omicron terus merangkak naik signifikan dibanding akhir Desember 2021. Dengan demikian, semua pihak, termasuk orang tua dan sekolah harus tetap mengajarkan anak-anak untuk patuh terhadap protokol kesehatan serta mempersiapkan kondisi yang aman dan nyaman untuk kegiatan pembelajaran.

Anak-anak harus selalu mengenakan masker di sekolah dengan baik dan benar, dan pihak sekolah juga harus  menyediakan sarana cuci tangan yang memadai.

Selain itu, pihak sekolah juga harus mengimbau anak-anak agar selalu mengatur jarak belajar antar siswa atau siswi, mencegah kerumunan di sekolah dengan mengatur jam masuk, istirahat dan pulang sekolah secara bergiliran.

5. Tidak ada paksaan mengikuti PTM

Pendidikan memang hal penting bagi setiap anak bangsa. Namun, sekolah tidak boleh memaksa setiap anak mengikuti PTM di tengah pandemi Covid-19. Sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orangtua dan keluarga untuk memilih PTM atau daring. Bagi orang tua yang memilih anaknya untuk mengikuti pembelajaran secara daring, maka pihak sekolah dan pemerintah harus menjamin ketersediaan proses pembelajaran daring.

6. PTM memperhatikan kasus Covid-19

Kegiatan PTM terbatas di sekolah juga harus memperhatikan perkembangan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Jika ditemukan kasus Covid-19 di sekolah, kegiatan PTM harus dihentikan sementara untuk tracing. (dip)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved