Varian Omicron

Dicky Budiman Tegaskan Jangan Anggap Enteng Varian Omicron, Tetap Mematikan Bagi yang sudah Divaksin

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyatakan varian Omicron sama berbahayanya dengan varian Delata, sama-sama mematkan.

Editor: Valentino Verry
Dokumentasi Pribadi Dicky Budiman
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyatakan varian Omicron jangan dianggap reeh, karena bisa mematikan bagi yang sudah divaksin dan yang belum. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan kepada pemerintah Indonesia dan masyarakat untuk waspada tingkat tinggi.

Sebab, pemberitaan yang tak benar bahwa varian Omicron tak berbahaya, justru bisa berdampak negatif.

Menurut sang ahli, varian Omicron sama berbahayanya seperti varian Delta.

Baca juga: Warga Pergoki Kades Lagi Bermesraan dengan Istri Sekdes, Sempat Lompat Saat Dikepung

Karena itu, kata Dicky, saat ini masyarakat harus memastikan telah mendapatkan dosis vaksin lengkap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Dicky, banyak orang di berbagai negara menderita gejala berat akibat Omicron karena belum divaksin. 

Dia mengatakan, masyarakat yang belum vaksin salah satu faktor yang membuat penyebaran Omicron jauh lebih cepat ketimbang varian Delta.

Maka, dia menegaskan, upaya mitigasi perlu masyarakat tingkatkan. 

“Ini bicara ketaatan kita dalam disiplin protokol kesehatan 5M, penguatan deteksi dini ditingkatkan, dan tentu akselerasi vaksinasi,” kata Dicky, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Mohammad Idris Siapkan Dana Rp 100 Miliar untuk Hadapi Serbuan Varian Omicron di Kota Depok

Menurut Dicky, Omicron tidak lemah. Varian ini terkesan lemah kalau menular pada orang yang sudah memiliki imunitas, baik karena sudah divaksin atau sudah terinfeksi kemudian sudah divaksin. 

Sehingga, dia mengimbau agar masyarakat tidak menganggap remeh varian Omicron. 

“Ini artinya kita enggak bisa menempatkan atau anggap ah saya sudah terinfeksi, belum vaksinasi pun biarin itu enggak berbahaya. Pada orang yang sudah vaksinasi pun tetap ada kematian, walaupun jauh lebih kecil, apalagi belum divaksinasi, bahaya banget,” ucapnya.

Kemudian, dia mengingatkan bahwa protokol kesehatan 5 M masih sangat relevan dan diperlukan untuk membantu penguatan fungsi atau manfaat dari vaksinasi. Selain itu, testing, tracing dan treatment atau 3T.

“Karena masih ada dari kelompok masyarakat kita ini yang belum divaksinasi, masih ada yang meskipun sudah divaksinasi ternyata menurun proteksinya, sehingga itu perlu dilindungi, dengan cara apa? ya memakai masker, jaga jarak, dan menghindari kerumuman,” ungkapnya.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Luhut Sedang Pertimbangkan Penerapan Level 3 di Jakarta

Jika beberapa hal itu tidak dilakukan, dia menilai kecepatan penyebaran varian Omicron tidak bisa dikejar. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved