Lansia Tewas Dikeroyok
Lansia yang Tewas Dikeroyok Massa di Cakung Pernah Diancam Dibunuh, Polisi: Tak Terkait 6 Tersangka
Karenanya Bryna Halim, anak dari Wiyanto Halim sempat diperiksa tim penyidik Polres Metro Jakara Timur terkait ancaman pembunuhan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Wiyanto Halim (89) lansia yang tewas dikeroyok massa di Jalan Pulo Kambing, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari, ternyata pernah diancam dibunuh pada Desember 2021 lalu.
Bahkan ancaman pembunuhan bukan hanya sekali, tapi berulang kali.
Hal itu diungkapkan Roslina Siahaan, kuasa hukum keluarga Wiyanto Halim saat dihubungi.
Karenanya Bryna Halim, anak dari Wiyanto Halim sempat diperiksa tim penyidik Polres Metro Jakara Timur terkait ancaman pembunuhan yang diterima sang ayahnya.
"Diperiksa sekitar empat jam terkait Bu Bryna dapat info dari pak Halim mendapatkan ancaman pembunuhan. Sebenaranya diancamnya sudah beberapa kali, cuma di bulan Desember 2021 itu almarhum menegaskan lagi," kata Roslina Siahaan.
Menurut Roslina, almarhum Wiyanto Halim tidak memberi tahu kepada Bryna mengenai pihak yang mengancamnya.
Namun Wiyanto hanya mengimbau kepada anak-anaknya untuk tidak main ke rumah orang tuanya yang berada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca juga: Luhut Minta Lansia 60 Tahun ke Atas Tidak Keluar Rumah Dulu Sebulan ke Depan
Baca juga: 5 Pengeroyok Kakek Wiyanto Halim Jadi Tersangka, Terancam 9 Tahun Penjara
"Cuma dia (Wiyanto Halim) bilang ke Bu Bryna seperti ini, 'kamu jangan ke Kalibata ya soalnya papi lagi diancam nih. Pokonya kamu tidak boleh main ke rumah papi sampai papi bilang boleh main ke Kalibata'," ucap Roslina.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, ancaman pembunuhan tersebut tidak terkait dengan enam tersangka pengeroyokan terhadap Wiyanto yang sudah dibekuk polisi.
"Nah ini kepada enam tersangka tidak ada kaitannya dengan latar belakang korban. Sudah dibuka semua komunikasinya, handphone-nya kita lihat percakapan mundur ke belakang sekian bulan itu tidak ada mereka pernah berbicara atau merencanakan. Bahkan mereka juga tidak mengenali korban," kata Zulpan, Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Baru Kali ini, Kakek Wiyanto Halim Keluar Rumah Tanpa Izin hingga Tewas Dikeroyok Massa
Zulpan menegaskan bahwa keenam tersangka tidak memiliki kaitan dengan Wiyanto.
Hal tersebut berdasarkan fakta yang didapat di lapangan serta fakta hukum.
Tidak hanya itu, Zulpan mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan keenam tersangka tidak pernah merencanakan pengeroyokan tersebut.
"Sudah saya sampaikan keenam tersangka itu bahkan ada yang tidak saling kenal. Kemudian kan kita sudah lihat pembicaraan mereka semua, tidak ada di handphone mereka itu, mereka merencanakan sebulan yang lalu nanti beramai-ramai melakukan pengeroyokan, itu tidak ada," ungkapnya.
Baca juga: Pengeroyokan yang Membuat Seorang Lansia Tewas di Cakung Diawali dari Senggolan di Jalan Pulokambing
Seperti diketahui, Wiyanto Halim, lelaki lanjut usia (lansia) 89 tahun, dikeroyok massa hingga tewas di Jalan Pulo Kambing, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dinihari lalu.
Enam pelaku berhasil diringkus dan telah ditetapkan tersangka terkait pengeroyokan yang menewaskan Wiyanto Halim.
Mereka adalah yakni TJ (21), JI (23), RYN (23), M (18), MJ (18), F (18).