Meski Sudah Disidak Pemkot, Pedagang di Pasar Mayestik Tetap Jual Minyak Goreng di Atas HET
Ramini (64), pedagang di Toko Nur, Pasar Mayestik misalnya, sampai saat ini masih menjual minyak goreng dengan harga Rp19.000 per liter.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Harga minyak goreng di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. masih dijual secara tinggi atau diatas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, sampai Sabtu (5/2/2022).
Padahal beberapa waktu lalu Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan sudah melakukan sidak ke pasar ini dan meminta pedagang menjual harga minyak goreng secara wajar dan sesuai ketetapan pemerintah atau sesuai HET.
Diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.
Ramini (64), pedagang di Toko Nur, Pasar Mayestik misalnya, sampai saat ini masih menjual minyak goreng dengan harga Rp19.000 per liter.
Sedangkan untuk harga minyak dua liter di tokonya dibanderol Rp36.000-37.000. Sebab ia menyebut harga minyak goreng dari para agen masih mahal.
"Sebetulnya itu (dua liter) jualnya Rp40.000, cuman ibu-ibu pada komplain, saya pusing juga, akhirnya saya jual segitu aja," ujar dia, saat ditemui Wartakotalive.com, Sabtu (5/2/2022).
Baca juga: Stok Minyak Goreng Terkadang Kosong Disaat Harganya Lagi Murah, Begini Penjelasan Lotte Mart
Baca juga: Apical Group Dukung Kebijakan Pemerintah Jaga Pasokan Minyak Goreng di Pasaran
Ramini mengaku sudah mengetahui bahwa aturan HET baru minyak gorang sudah berlaku. Bahkan, tokonya sempat disidak oleh Pemkot Jakarta Selatan.
Hanya saja ia masih enggan menurunkan harga minyak goreng yang dijual kepada masyarakat.
"Waktu itu ada sidak dari Pemkot, ya saya ceritakan apa adanya, memang minyak masih mahal," kata Ramini.
Baca juga: Gudang Minyak Goreng di Ciracas Terbakar, Polisi Telusuri Dugaan Penimbunan
"Kenapa beli di Indomaret sama Alfamart malah lebih murah, kenapa di pasar lebih mahal? Kita pertanyaannya itu," tambahnya
Ramini berharap ada tindak lanjut dari sidak yang telah dilakukan Pemkot Jakarta Selatan pada beberapa hari lalu itu.
"Nggak tahu nantinya bakal disubsidi atau nggak. Ya saya minta harga minyak di pasar lebih murah lah," tutur dia.
Baca juga: Minyak Goreng Murah di Pasar Kramat Jati Diserbu Warga Terutama Ibu-ibu
Hal serupa juga dilakukan oleh pedagang lainnya di Pasar Mayestik bernama Irno (44), di Toko Warsin Jaya.
Ia menjual minyak goreng dengan harga lama sejak November 2021 lalu, yakni Rp22.000 per liter dan Rp36.000 per dua liter.
"Tapi stok yang satu liter sudah nggak jual. Ini saya jual yang dua liter aja, kaya Tropical dan lain-lain," kata Irno.
Baca juga: Kepala Satgas Pangan Polri: Minyak Goreng Ludes di Pasaran Diborong Ibu-ibu Kalap Beli Minyak Murah