Pilpres 2024

Meski Prabowo-Muhaimin Dianggap Duet Ideal untuk Menang, PKB Tetap Berjuang Capreskan Sang Ketum

Gus Jazil mengatakan, banyak pihak yang menyebut duet Prabowo-Gus Muhaimin sebagai kombinasi pasangan ideal.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Jika Prabowo-Gus Muhaimin maju, secara hitungan koalisi sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20 persen. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Barisan Prabowo-Gus Muhaimin belum lama ini mendeklarasikan duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, hingga kini para kader dan jajaran pengurus PKB di semua tingkatan, terus berjuang menjadikan Gus Muhaimin sebagai capres 2024.

Namun, Gus Jazil mengatakan, banyak pihak yang menyebut duet Prabowo-Gus Muhaimin sebagai kombinasi pasangan ideal.

Baca juga: Luhut Minta Masyarakat yang Flu dan Batuk Tak Takut Tes Antigen Atau PCR

"Kita memang tidak bisa maju sendiri, dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus."

"Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan."

"Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," ujar Gus Jazil kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).

Baca juga: Azis Syamsuddin Ungkap Niat Ogah Berpolitik Lagi, Lebih Pilih Jadi Dosen Atau Advokat

Menurut Gus Jazil, jika Prabowo-Gus Muhaimin maju, secara hitungan koalisi sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20 persen.

Pada Pemilu 2019, Partai Gerindra mendapatkan 17.594.839 suara (12,57 persen), sedangkan PKB meraih 13.570.097 suara (9,69 persen).

"Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres," tuturnya.

Baca juga: Lima Pasien Omicron di Indonesia Meninggal, Mayoritas Lansia dan 60 Persen Belum Divaksin Lengkap

Di sisi lain, komposisi pasangan ini juga cukup ideal mewakili unsur nasionalis- religius, sipil-mileter, tua-muda.

Secara pribadi keduanya juga sudah cukup akrab, meskipun berbeda koalisi saat Pilpres 2019.

Dari sisi politik, kedua tokoh juga merupakan ketua umum parpol, sehingga lebih mudah melakukan konsolidasi ke struktur partai hingga tingkat bawah.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 31 Januari 2022: 10.185 Orang Positif, 3.290 Pasien Sembuh, 17 Wafat

"Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplet lah."

"Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1."

"Tapi saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan, karena pada ujungnya politik harus realistis juga," ucapnya.

Baca juga: INI Sosok Ainun Najib, Jokowi Sampai Meminta NU Membujuknya Pulang dari Singapura

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved