Pilpres 2024

Jelang Lengser dari Gubernur, 3 Parpol Siap Kawal Anies Baswedan Menuju Pilpres 2024

Jelang lengser dari Gubernur DKI, 3 partai politik mulai mendekati Anies Baswedan untuk mengawal maju ke Pilpres 2024

istimewa
Anies Baswedan dikawal 3 parpol menuju Pilpres 2024 

Untuk pendukung emosional biasa disebut sebagai pendukung fanatik, sehingga sudut pandangnya sulit dibelokkan untuk pindah ke pilihan lain.

“Banyak faktor yang membuat para pemilih jatuh hati, dan keukueh memilih calon itu. Mungkin melihat performanya menarik, cara bicaranya lembut, apa adanya dan tidak banyak drama, tidak marah ketika dihujat dan dicaci maki,” imbuhnya.

Kemudian pendukung rasional yang jumlahnya dianggap kalah banyak dengan pemilih emosional.

Meski minoritas, para pemilih rasional punya pengaruh besar karena mereka kaum otak cerdas yang mengerti bagaimana bicara, menciptakan opini dan memengaruhi orang lain.

“Nah, kita bisa saksikan para penulis dan kaum akademisi yang terus menerus menyuarakan Anies Baswedan for presiden di ruang publik. Mungkin hanya puluhan hingga ratusan jumlah orangnya, tapi kahadirannya luar biasa dalam mempengaruhi para pemilih Indonesia yang emosional tersebut. Para pemilih rasional dan emosional bertemu di sini,” katanya.

Tony melanjutkan, untuk pemilih rasional juga terdapat dua kategori, yaitu pemilih yang idealis dan pragmatis.

Para pemilih idealis ini adalah orang-orang yang berpikir kritis dan selalu melihat rekam jejak sang calon pemimpin.

Kedua, pemilih rasional yang pragmatis. Mereka hanya akan bergabung dengan calon yang diprediksi peluang menangnya lebih besar, seperti pimpinan partai dan pemilik modal.

“Bagi mereka, integritas dan kapasitas bukan yang utama, yang penting itu adalah kemenangan. Kalau calon yang mereka usung menang, jatah menteri untuk partainya jelas,” ucapnya.

“Mereka juga akan ikut menikmati kekuasaan. Bagi para pemodal, bisnisnya aman, bahkan bisa berkembang karena adanya akses ke kekuasaan. Namanya juga bergabung dengan pemenang,” tambahnya.

Safari Indonesia 

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan berencana keliling Indonesia usai mengemban amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun.

Namun Anies tak menjelaskan detil maksud dan tujuan safari di Indonesia, apakah terkait Pilpres 2024 mendatang atau hanya sekadar liburan.

Diketahui, masa jabatan Anies sebagai Kepala Daerah di Ibu Kota akan berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.

Setelah itu, Anies merasa menjadi orang bebas atau tidak terikat kontrak kerja dengan instansi pemerintahan.

“Sambil orang bebas, saya menikmati keliling kemana-mana. Kalau kemarin (2017-2022) kan jadi tahanan kota lima tahun (jadi Gubernur). Jadi, habis itu kalau sudah (jadi Gubernur) saya keliling saja ke mana-mana di Indonesia,” ujar Anies yang dikutip dari YouTube PAN TV pada Kamis (7/10/2021).

Anies berharap, tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dapat diselesaikan dengan baik pada Oktober 2022 mendatang. Dengan begitu, semua orang percaya pada kepemimpinnnya yang diperoleh dari hasil demokrasi.

“Karena saya ini calon gubernur yang tidak sengaja jadi calon. Saya tidak pernah membayangkan bahwa akan menjadi calon Gubernur Jakarta,” katanya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved