Penghentian PTM di Kota Tangerang Berlaku Sampai Batas Waktu Yang Tidak Ditentukan
Jamaluddin mengatakan, penerapan PJJ bagi seluruh TK, SD, dan SMP tersebut diterapkan secara fleksibel dengan menyesuaikan kondisi
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG -- Dinas Pendidikan Kota Tangerang tidak menentukan batas waktu terkait penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah di Kota Tangerang,
Ini artinya pembelajaran jarak jauh (PJJ) di sekolah di Kota Tangerang akan diterapkan tanpa batas waktu yang ditentukan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan, penerapan PJJ bagi seluruh TK, SD, dan SMP tersebut diterapkan secara fleksibel, dengan menyesuaikan kondisi kasus harian Covid-19.
"Penerapan PJJ ini fleksibel aja ya, artinya enggak terlalu kaku dengan aturan yang ada gitu. Jadi nanti kalau sewaktu-waktu kasus Covid-19 sudah turun, ya kita langsung masuk minggu depannya," ujar Jamaluddin saat, Sabtu (29/1/2022).
Kemudian Jamaluddin juga mengungkapkan, penyebab diberhentikannya penerapan PTM di sekolah tersebut, lantaran terdapat enam sekolah yang positivity rate tes Covid-19 berada di atas lima persen.
Hal tersebut diketahui, usai Dinas Kesehetan Kota Tangerang menggelar tracing secara acak di berbagai jenjang pendidikan tersebut.
"Iya sebelumnya memang ada ditemukan kasus Covid-19 di 4 sampai 6 sekolah di Kota Tangerang yang positifity rate mereka di atas 5 persen, saat ditracing oleh pihak Dinkes," kata dia.
Baca juga: Jelang Greysia Polii Pensiun, Apriyani Rahayu Bakal Miliki Dua Partner untuk Nomor Ganda Putri
Baca juga: Bantu Korban Kerbakaran Tanah Sereal, 3 Pilar Jakarta Barat Kerja Bakti Bersihkan Puing-puing Rumah
"Sekolah tersebut dari berbagai jenjang, ada yang SMP dan juga SD," sambungnya.
Selain itu, kasus harian Covid-19 di Kota Tangerang yang terus meningkat pesat dalam dua pekan terakhir, juga menjadi penyebab lain yang membuat gelaran PTM ditutup.
Diketahui saat ini, kasus harian Covid-19 di Kota Tangerang menembus angka 400 kasus dalam satu hari.
Baca juga: Antisipasi Genangan, Pembangunan Olakan di Jalan Pegangsaan Dua Ditargetkan Bisa Rampung Februari
Baca juga: Sebut Prajurit yang Gugur Ditembak Akibat Pendekatan Baru di Papua, Mahfud MD: Sekarang TNI Defensif
Kemudian, lima warga Kota Tangerang juga telah terkonfirmasi kasus Omicron pada pekan lalu.
Dua hal tersebutlah disebut Jamal, menjadi penyebab ditutupnya sistem PTM di Kota Tangerang.
Pasalnya, ia mengkhawatirkan gelaran PTM justru menjadi penyebab timbulnya klaster Covid-19 di lingkungan sekolah.
Baca juga: Pakar Hukum Pidana Ketawa Dengar Kuasa Hukum Edy Mulyadi Ingin Pakai UU Pers
Baca juga: Poppy Sovia Tetap Hobi Naik Motor Meski Sudah Menikah dan Punya Anak, Apakah Diizinkan Suaminya?
"Selain karena ada sekolah yang positiviti ratenya di atas 5 persen, kita menutup PTM juga karena kasus Covid-19 yang tinggi saat ini, karena sekarang sudah mencapai 400 kasus dalam sehari," kata dia.
"Makanya, untuk mencegah penyebaran Covid-19 khususnya bagi anak-anak, makanya kita hentikan dulu sementara PTM ini," terangnya.