Pendidikan
Institut STIAMI Ingin Jadi Kampus Kelas Dunia, Jalin Kerjasama dengan Kampus Ternama di Eropa
Jalin kerjasama dengan kampus ternama di Eropa. Di antaranya Inggris, Belanda, Kanada dan Jerman. Institut STIAMI ingin jadi kampus kelas dunia.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Selain itu, pada 2024 ditargetkan Institut STIAMI telah berubah menjadi universitas dengan penambahan sejumlah fakultas seperti fakultas tehnik, fakultas hukum dan fakultas komunikasi.
Sementara itu Rektor Institut STIAMI Prof Dr Ir Wahyuddin Latunreng, MM mengatakan. berbagai pencapaian yang diperoleh Institut STIAMI tak terlepas dari kerja keras tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang jumlahnya sekitar 600 orang.
“Merekalah yang berada dibalik sukses Institut STIAMI,” tegasnya.
Baca juga: Film Perfect Strangers Digarap Falcon Pictures, Dibintangi Vino Bastian hingga Adipati Dolken
Ia bersyukur bahwa dari tahun ke tahun, animo masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan tingginya di Institut STIAMI terus meningkat.
Termasuk di tengah situasi pandemi Covid-19 kemarin yang menyebabkan jumlah pendaftar di beberapa perguruan tinggi swasta menurun.
“Total jumlah mahasiswa kini mencapai lebih dari 11.200 orang. Dan tahun 2022 kita targetkan 2000 orang,” lanjutnya.
Rektor juga menyebut bahwa peran yayasan Ilomata sangat besar dalam mengantarkan sukses lembaga pendidikan Institut STIAMI. Termasuk dalm hal penyiapan program S2 Komunikasi dan S3 Administrasi Publik.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Institut STIAMI Cholidi Asadil Alam mengingatkan pentingnya Institut STIAMI untuk terus meningkatkan pelayanan baik terhadap mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan maupun masyarakat.
Sebab pelayanan yang baik sebenarnya menjadi kunci sukses sebuah lembaga, baik itu lembaga bisnis maupun lembaga pendidikan.
“Kita tahu Starbucks sukses itu bukan sekadar jualan kopi. Tetapi lebih dari itu adalah pelayanan terhadap konsumen. Sehingga konsumen rela membayar lebih mahal karena memang benar-benar dilayani dengan sangat baik,” jelasnya.
Baca juga: Berkontribusi Sebesar Rp 9.850 Triliun, Maruf Amin Sebut UMKM Jadi Pilar Penting Ekonomi Indonesia
Ia mencontohkan salah satu strategi pelayanan gerai kopi tersebut, yakni menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.
“Barang apapun milik konsumen yang ketinggalan di Starbucks, tidak akan hilang. Mereka memastikan semuanya aman. Mulai dari dompet, handphone, laptop dan barang berharga lainnya. Itulah yang membuat konsumen menjadi pelanggan setia,” kata Cholidi.
Ia berharap Institut STIAMI dapat belajar dari kisah sukses gerai kopi yang kini telah mendunia tersebut dan mengaplikasikannya dalam sistem pelayanan sehari-hari.
Hadir dalam kesempatan tersebut seluruh jajaran pengurus Yayasan Ilomata dan jajaran pimpinan Institut STIAMI.