Pendidikan
Institut STIAMI Ingin Jadi Kampus Kelas Dunia, Jalin Kerjasama dengan Kampus Ternama di Eropa
Jalin kerjasama dengan kampus ternama di Eropa. Di antaranya Inggris, Belanda, Kanada dan Jerman. Institut STIAMI ingin jadi kampus kelas dunia.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Institut STIAMI ingin jadi kampus kelas dunia, jalin kerjasama dengan kampus ternama di Eropa.
Berbagai upaya dilakukan Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI untuk meningkatkan kualitasnya hingga tingkat dunia.
Maka dari itu, Isntitut STIAMI terus berupaya mengkukuhkan diri sebagai kampus kelas dunia (go global).
Baca juga: Institut STIAMI Targetkan Jadi Perguruan Tinggi Unggul di Indonesia dengan Akreditasi A
Berbagai program yang melibatkan kerjasama dengan kampus asing di sejumlah negara telah dilakukan dan kini Institut STIAMI tengah merancang kerjasama dengan kampus ternama di kawasan Eropa.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Ilomata, Drs Amrullah Satoto, S.AB, MA di sela perayaan Milad ke-39 Institut STIAMI yang digelar secara hybrid, Kamis (27/1/2022).
“Begitu pandemi selesai, saya ingin kita menjemput perjanjian kerjasama dengan universitas kelas dunia di negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Kanada dan Jerman,” kata Amrullah.
Baca juga: 1.557 Mahasiswa Institut STIAMI Diwisuda, Ada yang Diwisuda Secara Drive Thru, Ini Kata Sandiaga Uno
Menurutnya, Institut STIAMI memiliki potensi besar menjadi salah satu kampus kelas dunia.
Tahun lalu, misalnya even internasional yang digelar Institut STIAMI yakni ILOMATA International Conference 2021 berhasil mengundang pembicara dari 10 negara dengan peserta sekitar 1.200 orang.
“Ini luar biasa, dan akan menjadi agenda rutin tahunan Institut STIAMI,” jelas Amrullah.
Makalah dalam seminar internasional tersebut selanjutnya dipublikasikan di prosiding internasional yang terindeks scopus atau dipublikasikan pada mitra jurnal yang terindeks SINTA.
Tahun ini, Institut STIAMI juga telah mengagendakan pertemuan serupa dengan target lebih dari 1.250 peserta dari berbagai universitas dan berbagai negara.
Diakui Amrullah, dalam beberapa tahun terakhir ini Institut STIAMI mengalami perkembangan yang sangat menggembirakan.
Selama pandemi Covid-19 misalnya, dosen-dosen Institut STIAMI berhasil menciptakan program pembelajaran daring yang sangat memudahkan proses belajar para mahasiswa.
“Artinya selain sudah siap go global, kita juga sudah go digital,” tambah Amrullah.
Baca juga: Asah Talenta Mahasiswa Melalui Pertunjukan Seni, LSPR Hadirkan Theatre Festival dan PAC
Dalam kesempatan tersebut, Amrullah juga menyebut bahwa Institut STIAMI saat ini tengah menyiapkan pembukaan program S2 Komunikasi dan S3 Administrasi Publik.
Selain itu, pada 2024 ditargetkan Institut STIAMI telah berubah menjadi universitas dengan penambahan sejumlah fakultas seperti fakultas tehnik, fakultas hukum dan fakultas komunikasi.
Sementara itu Rektor Institut STIAMI Prof Dr Ir Wahyuddin Latunreng, MM mengatakan. berbagai pencapaian yang diperoleh Institut STIAMI tak terlepas dari kerja keras tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang jumlahnya sekitar 600 orang.
“Merekalah yang berada dibalik sukses Institut STIAMI,” tegasnya.
Baca juga: Film Perfect Strangers Digarap Falcon Pictures, Dibintangi Vino Bastian hingga Adipati Dolken
Ia bersyukur bahwa dari tahun ke tahun, animo masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan tingginya di Institut STIAMI terus meningkat.
Termasuk di tengah situasi pandemi Covid-19 kemarin yang menyebabkan jumlah pendaftar di beberapa perguruan tinggi swasta menurun.
“Total jumlah mahasiswa kini mencapai lebih dari 11.200 orang. Dan tahun 2022 kita targetkan 2000 orang,” lanjutnya.
Rektor juga menyebut bahwa peran yayasan Ilomata sangat besar dalam mengantarkan sukses lembaga pendidikan Institut STIAMI. Termasuk dalm hal penyiapan program S2 Komunikasi dan S3 Administrasi Publik.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Institut STIAMI Cholidi Asadil Alam mengingatkan pentingnya Institut STIAMI untuk terus meningkatkan pelayanan baik terhadap mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan maupun masyarakat.
Sebab pelayanan yang baik sebenarnya menjadi kunci sukses sebuah lembaga, baik itu lembaga bisnis maupun lembaga pendidikan.
“Kita tahu Starbucks sukses itu bukan sekadar jualan kopi. Tetapi lebih dari itu adalah pelayanan terhadap konsumen. Sehingga konsumen rela membayar lebih mahal karena memang benar-benar dilayani dengan sangat baik,” jelasnya.
Baca juga: Berkontribusi Sebesar Rp 9.850 Triliun, Maruf Amin Sebut UMKM Jadi Pilar Penting Ekonomi Indonesia
Ia mencontohkan salah satu strategi pelayanan gerai kopi tersebut, yakni menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.
“Barang apapun milik konsumen yang ketinggalan di Starbucks, tidak akan hilang. Mereka memastikan semuanya aman. Mulai dari dompet, handphone, laptop dan barang berharga lainnya. Itulah yang membuat konsumen menjadi pelanggan setia,” kata Cholidi.
Ia berharap Institut STIAMI dapat belajar dari kisah sukses gerai kopi yang kini telah mendunia tersebut dan mengaplikasikannya dalam sistem pelayanan sehari-hari.
Hadir dalam kesempatan tersebut seluruh jajaran pengurus Yayasan Ilomata dan jajaran pimpinan Institut STIAMI.