Pilpres 2024

Ahmed Zaki Iskandar Dicalonkan Jadi Gubernur Jakarta 2024, Begini Tanggapannya

DPD Partai Golkar DKI Jakarta mengusung nama Ahmed Zaki Iskandar sebagai Calon Gubernur Jakarta 2024 mendatang.

Wartakotalive/Miftahul Munir
Ahmed Zaki Iskandar akan dicalonkan jadi Gubernur DKI Jakarta 2024 

Selanjutnya, kata Zaki, pihaknya juga akan merangkul para pemilih pemula di tahun 2024 melalui kader-kader yang masih berusia muda.

Apalagi, pihaknya sudah memetakan para pemilih pemula di masing-masing wilayah dan sayap Partai Golkar seperti API, AMPG banyak bergerak juga dipemilih pemula.

"Mereka merangku pemilih pemula dengan mengadakan lomba E-sport, ada juga lomba-lomba batik, foto dan kegiatan sosial donor darah," ujar dia.

Airlangga Hartarto Tidak Punya Dosa Politik yang Melukai Hati Rakyat

Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menegaskan, pengurus pusat, daerah, serta kader sangat solid mendukung Airlangga Hartarto maju di Pilpres 2024.

Hal itu ditegaskan Lamhot, merespons kehadiran Anies Baswedan dalam acara akad nikah putra politikus Partai Golkar Nurdin Halid di Makassar, yang disebut pengamat LIMA Ray Rangkuti sebagai sinyal Golkar bakal mengusung Anies.

Menurut Lamhot, pernyataan Ray tersebut terkesan tendesius dan ingin memecah belah Partai Golkar.

Baca juga: Kompolnas Bilang Pejabat Boleh Pakai Pelat Nomor Dinas Polisi,Termasuk Anggota DPR?

"Ray Rangkuti sepertinya sudah dibutakan dukungannya kepada tokoh tertentu."

"Tidak melihat kenyataan bahwa tren elektabilitas dan dukungan masyarakat kepada Airlangga Hartarto bergerak naik dari waktu ke waktu," kata Lamhot kepada wartawan, Minggu (23/1/2022).

Lamhot menyatakan, soliditas kader dan pengurus Partai Golkar mendukung Airlangga, terbangun di atas prestasi Airlangga dalam mengawal perekonomian nasional dan pengendalian Covid-19 yang bukan hanya diakui di Indonesia, tapi juga dunia.

Baca juga: Bentrok Satgas Damai Cartenz dan KKB di Pegunungan Bintang Papua, Satu Polisi Tertembak di Dada

"Bahkan, ketokohan Airlangga dapat diterima semua kalangan, karena tidak ada dosa politik yang melukai hati rakyat," tutur Lamhot.

Menurut Lamhot, Ray Rangkuti perlu disadarkan agar tidak terlalu gampang mengambil kesimpulan.

Apalagi, mulai akhir 2022 hingga 2024, konstelasi politik akan berubah secara dinamis.

Baca juga: Gara-gara Arteria Dahlan, Suara PDIP di Jawa Barat Diprediksi Terjun Payung pada Pileg 2024

"Jangan hanya karena Anies diundang salah seorang pengurus Golkar di akhir pekan, yang merupakan acara keluarga, dan banyak tokoh lain yang diundang, lantas berspekulasi Golkar mendukung Anies. Ini sangat prematur dan berlebihan."

"Jadi pengamat haruslah didasarkan analisa berbasis data, dengan riset, bukan berspekulasi berdasarkan undangan akad nikah," paparnya.

Anggota DPR ini menegaskan, pengurus pusat dan daerah serta kader Partai Golkar sangat solid mendukung Airlangga.

"Namun dinamika siapa yang akan menjadi pendamping Airlangga, masih menjadi bahan diskusi yang terbuka lebar di Partai Golkar," cetus Lamhot. (Chaerul Umam)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved