Marak Tawuran Pelajar Akibat PTM 100 Persen, Pemkot Jaksel dan Kepolisian Bahas Penanganan
Karenanya kedua pihak berencana bakal membahas soal penanganan aksi tawuran pelajar yang terjadi di wilayah Jaksel dalam waktu dekat.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Maraknya tawuran pelajar saat pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen menjadi perhatian serius seluruh pihak.
Termasuk Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) hingga aparat kepolisian.
Karenanya kedua pihak berencana bakal membahas soal penanganan aksi tawuran pelajar yang terjadi di wilayah itu dalam waktu dekat.
Hal ini disampaikan Kepala Sudin Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jaksel, Fathur Rohim.
"Terkait anak sekolah SMA, SMK, dan Aliyah, rencana Februari 2022 akan bahas antisipasi tawuran," ujarnya, Rabu (26/1/2022).
"Pembahasan ini melibatkan Bapas, Polres, dan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak)," lanjut Fathur.
Baca juga: Pembangunan Polder Artha Gading Ditargetkan Rampung Oktober 2022
Baca juga: 12 Penjual Obat Terlarang di Bekasi Dibekuk Polisi
Pasalnya, tawuran pelajar terjadi di tengah kewaspadaan masyarakat terhadap pandemi virus Corona atau Covid-19, terlebih saat ini ada varian baru Omicron.
"Iya makannya situasi sudah begini masih tawuran. Makannya dari Bapas dan Polres akan kita dengarkan (dalam pembahasan)," tuturnya.
Fathur juga tidak menampik banyaknya pelajar yang tawuran saat PTM dengan kapasitas 100 persen.
Baca juga: 5 Masalah Kulit dan Wajah yang Sering dialami Pria, Mencukur salah satu Penyebab juga
Baca juga: Akselerasi Ekonomi Daerah, bank bjb Kolaborasi dengan Bapenda Jabar dan Polda Metro Jaya
Oleh sebab itu, penanganan jangka pendek Sudin PPAPP terkait kasus tawuran pelajar, kata Fathur, akan berkoordinasi dengan lintas sudin lainnya.
Antara lain Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Jakarta Selatan baik wilayah satu maupun dua.
"Nanti akan baru ingin melakukan (pembahasan) itu dengan Sudin Pendidikan (wilayah) satu dan dua. Sifatnya pencegahan saja," ujar Fathur.
Sebelumnya, kasus tawuran pelajar terjadi di wilayah Jakarta Selatan pada Jumat (15/1/2021) sore.
Baca juga: Sandiaga Minta Tempat Rekreasi di Jakarta Antisipasi Lonjakan Omicron
Baca juga: Anak Ahok Pastikan Tak Ada Kata Damai untuk Ayu Thalia
Dua kelompok pelajar SMK hendak tawuran di kawasan Pondok Labu, tepat depan kampus Bina Sarana Informatika (BSI), Cilandak, Jakarta Selatan.
Di waktu yang sama, tawuran dua kelompok pelajar pun terjadi di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Belum diketahui dari sekolah mana pelajar yang terlibat tawuran di Tanjung Barat itu, tetapi akibat tawuran itu dua pelajar mengalami luka bacok.
Baca juga: Pesan Johan Budi kepada Pimpinan KPK: Kita Harus Lebih Dulu Berintegritas Sebelum Mengajari Orang
Kedua korban yaitu berinisial A (17) dan BAK (18) masing masingnya mengalami luka sobek di punggung.
"Mereka saling bacok. Jadi korban adalah pelaku juga. Ada beberapa pelajar juga yang kita amankan," ujar Kapolsek Jagakarsa, Kompol Wahid Key saat dikonfirmasi. (M31)
Rudy Susmanto Dukung Ide Ridwan Kamil untuk Atasi Masalah Tawuran Pelajar di Kabupaten Bogor |
![]() |
---|
Selain Pembacok Arya, Polresta Bogor Kota juga Kejar Pelajar yang Memposting Tantangan di Medsos |
![]() |
---|
Polisi Kenakan Pasal Berat pada Pelajar yang Membunuh Arya Saputra, Penjara selama 15 Tahun |
![]() |
---|
Buntut Kasus Arya yang Tewas Dibacok Pelajar, Iwan Setiawan Minta Kesbangpol Turun Tangan |
![]() |
---|
Rojai Ingin Pembunuh Anak Angkatnya Dihukum Berat: Arya Ingin Jadi Arsitek untuk Perbaiki Rumah |
![]() |
---|