Opini
Bendahara Umum DPP APPSI, Muhamad Nur : Minyak Goreng Digoreng-goreng
Bendahara Umum DPP APPSI, Muhamad Nur : Minyak Goreng Digoreng-goreng. Berikut Selengkapnya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ada sepenggal harapan manakala Negara dalam hal ini pemerintah melakukan langkah menerapkan penyeragaman harga minyak goreng sebesar Rp 14.000 per liter, ibu ibu dan pelaku UMKM riang gembira menyambutnya.
Namun di balik itu ada yang tergoreng nasibnya hingga gosong tak berdaya, yaitu pedagang pasar tradisional, warung rumahan dan industri kemasan dan industri repacking minyak goreng
Bagai pedagang pasar tradisional dan warung rumahan seperti terjerembab, karena dia sedang sempoyongan lalu ditentang tersungkur masuk parit.
Kenapa demikian? Karena operasi pasar bebas yang dilakukan diawali dari mini mini market, sehingga para pedagang pasar dan warung rumahan melongo tanpa bisa bicara
Kejadian operasi pasar melalui mini market, Persoalannya tidak sesederhana hanya untuk secepatnya memenuhi kebutuhan masyarakat semata, tetapi secara langsung telah membunuh pedagang pasar dan warung rumahan untuk Isa bangkit, dan di lain pihak pemerintah malah mendorong pengusaha besar untuk berpromosi melalui operasi pasar minyak goreng murah.
Baca juga: VIDEO Wagub DKI Ariza Resmi Jadi Anggota Kehormatan Bikers Brotherhood
Baca juga: 95 Ribu Anak di Banten Ditargetkan Sudah Vaksin COVID-19 pada Januari 2022
Selanjutnya, nasib pedagang dan warung juga akan terus terpuruk, karena harus menjual minyak stock lama dengan pembelian mahal antara Rp 17.000 sampai Rp 18.000 dipaksa harus habis dalam satu Minggu ke depan, adalah sesuatu hal yang mustahil.
Karena orang sudah memiliki cadangan minyak dari belanja operasi pasar dari mini market
Di lain pihak, ternyata kebijakan pemerintah yang melakukan kebijakan secara terburu-buru memukul industri kemasan minyak goreng yang telah berdarah-darah memperjuangkan merek masing-masing bertahun tahun dengan kualitas yang beragam, sekarang harus diseragamkan harganya 14.000 per liter.
Kondisi saat ini di industri kemasan sudah banyak yang mulai menghentikan produksi selama dua hari ini, karena kebanjiran barang returan dari distributor dan agen agen.
Ini artinya, industri kemasan mangalami kerugian tidak kecil
Saya melihat, pemerintah kurang cermat dalam menyusun kebijakan yang sesungguhnya baik tetapi malah mendatangkan madorot yang tidak kecil.
Kebijakan penyeragaman minyak goreng telah digoreng goreng yang menyebabkan pedagang pasar, warung dan industri kemasan merugi.
Penulis : Bendahara Umum DPP APPSI, Muhamad Nur