Berita Regional
Murid Kelas 6 MI di Sukabumi Meninggal Dunia Sepekan Setelah Divaksin, Begini Penjelasan Keluarga
Kondisi siswa pada Rabu kemarin menggigil hingga akhirnya lansgung dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan,
WARTAKOTALIVE.COM, SUKABUMI -Keluarga di Sukabumi melaporkan seorang anak meninggal dunia sepekan setelah menjalani vaksinasi.
Seorang pelajar, MDA (11), meninggal dunia Jumat (21/1/2022) setelah mengalami demam tinggi seusai menjalani vaksinasi anak Covid-19 pekan lalu.
MDA tinggal bersama neneknya di kampung Palasari, RT 12/RW 05, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Baca juga: Siswa SMP Negeri 85 Jakarta Selatan Positif Covid-19, Sekolah Gelar Tes Swab Massal
MDA mendapat vaksin anak 6-11 tahun di sekolahnya, Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang berada di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Uak Korban, Deri (36), mengatakan, awalnya hari Sabtu (15/1/2022) MDA seperti biasa berangkat dari rumah neneknya ke sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Kadudampit.
"Jadi hari Sabtu itu ia berangkat dan mengikuti vaksin anak yang diselenggarakan di sekolahnya," ujarnya dikutipWarta Kota dari Tribunjabar.id.
Setelah divaksin, kata Deri, MDA mengalami panas tinggi hingga hari hari Minggu.
Lalu hari Senin MDA berangkat sekolah seperti biasa.
Baca juga: 9 Siswa dan 2 Guru Terpapar Covid-19, SMKN 35 Memang Berada di Zona Merah di Krukut Jakarta Barat
Baca juga: Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Baru Tahap I Itupun 99 Persen, Masih Ada Dua Tahap Lagi
"Hari Senin itu dia diantar pulang oleh gurunya karena sakit, kondisinya panas," katanya.
Kemudian, kata Deri, MDA mendapat perawatan seadanya di rumahya.
Namun, panasnya semakin tinggi, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.
"Kondisinya hari Rabu kemarin menggigil, hingga akhirnya lansgung dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan," ucapnya.
Baca juga: VIRAL Petugas Suntikkan Vaksin Kosong ke Anak di Medan Labuhan, Polisi Turun Tangan Periksa Nakes
Setelah dua hari lebih, kondisi MDA semakin menurun, hingga akhirya meninggal dunia.
"Meningggalnya dini hari tadi, sekitar pukul 03.00 WIB."
"Langsung setelah pulang dipulasara dan dimakamkan tadi pagi," ujarnya.
Baca juga: Hindari Pijat Palsu, Keturunan Mak Erot Sarankan Calon Pasien Datang ke Cigadog Tonggoh Sukabumi
Update vaksinasi Covid-19
ejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 179.400.503 (86,14%) penduduk hingga Kamis (20/1/2022) petang.
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 122.625.654 (58,88%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: Jakarta Jadi Barometer Penanganan Omicron, Kalau Gagal, Daerah Lain Juga Bakal Lebih Parah
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: RS Tak Padat Pasien Dianggap Indikator Pandemi Terkendali, Epidemiolog: Kalau Penuh, Sudah Telat
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 12 Januari 2022, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 868.610 (20.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 709.204 (16.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 487.064 (11.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 400.268 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 158.364 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 157.050 (3.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 133.090 (3.1%)
RIAU
Jumlah Kasus: 128.942 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 114.444 (2.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 110.049 (2.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 106.147 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 89.878 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 69.962 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 64.317 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 59.997 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 54.724 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 52.379 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 49.757 (1.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 47.275 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 45.674 (1.1%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 41.710 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 38.435 (0.9%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 35.964 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 34.826 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 34.391 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 29.794 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 27.818 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 23.739 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 23.107 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 20.174 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.596 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 12.371 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 12.110 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.850 (0.3%). (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id