Anies Didesak Cabut Kebijakan PTM 100 Persen Setelah 43 Sekolah di DKI Terpapar Covid-19

Upaya ini dilakukan untuk menyikapi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah yang dinilai cukup mengkhawatirkan

Warta Kota/Miftahul Munir
Gelar PTM 100 Persen di SMP Bina Insan Mandiri, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta untuk mencabut kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dan mengubahnya menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) via online.

Upaya ini dilakukan untuk menyikapi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah yang dinilai cukup mengkhawatirkan.

Sebab tercatat sudah ada 43 sekolah di Jakarta yang terpapar Covid-19.

Hal itu diungkapkan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya Sarana. Pria yang baru pertama kali duduk di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Ia menyarankan Anies agar mengkoordinasikan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah dengan pemerintah pusat.

“Kita (DKI Jakarta) ini pusat penyebaran, jadi sulit dibendung, karena kita ini tempat pertemuan semuanya dari berbagai daerah penyangga. Orang datang ke Jakarta, sehingga populasi kita lebih padat, maka kewaspadaan pun harus lebih tinggi,” ujar Willliam berdasarkan keterangannya pada Rabu (19/1/2022).

Menurut dia, kebijakan PTM di tengah naiknya kasus Covid-19 di sekolah dan merebaknya varian Omicron di Jakarta cukup membahayakan.

Dia khawatir, Omicron justru menyebar ke sekolah, sehingga makin banyak warga sekolah yang terpapar Covid-19.

Baca juga: Muhammad Kece Jalani Transfusi Darah Lagi di RSUD Ciamis, Sidang Penodaan Agama Ditunda Pekan Depan

Baca juga: Ogah Minta Maaf, Arteria Dahlan Justru Singgung Sunda Empire, Persilakan Ridwan Kamil Lapor MKD

“Kami kira ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah dan kami tentu ingin PTM kembali terlaksana, namun pengawasan prokes harus berjalan lebih baik,” kata William dari Komisi A DPRD DKI Jakarta.

William mengingatkan Anies untuk kembali fokus pada penanganan pandemi.

Menurutnya, penanganan Covid-19 akan jadi penentuan langkah politik Anies selanjutnya.

Baca juga: Terima Surpres, Komisi II DPR Bakal Gelar Fit and Proper Test Calon Anggota KPU-Bawaslu Bulan Depan

Baca juga: Kembali Terjadi Kecelakaan Fly Over Pesing, Sepeda Motor Senggol Transjakarta, Korbannya Luka

Dia lalu menyindir Anies yang sibuk mengurus alat pengeras suara atau sound system di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Demi mengecek kualitas alat tersebut, Anies bahkan sampai menghadirkan sejumlah band musik, salah satunya Nidji.

Baca juga: Kembali Terjadi Kecelakaan Fly Over Pesing, Sepeda Motor Senggol Transjakarta, Korbannya Luka

Baca juga: Dewas Bilang KPK Serius Buru Harun Masiku, Bahkan Sampai Lakukan Penggeledahan

"Pak Gubernur, kami paham Bapak butuh monumen, JIS dan Formula E, namun yang terpenting penanganan ini baik. Omicron turun, elektabilitas Bapak pasti naik,” ucapnya.

“Menurut kami, ini kunci langkah Pak Gubernur selanjutnya. Kami harap tugas utama tidak lupa. Tugas Gubernur bukan hanya bangun stadion, sirkuit, dan sumur, yang jauh lebih penting melindungi segenap keselamatan warga. Kami harap, sekali lagi, fokus,” lanjutnya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved