Virus Corona
Guru Besar FKUI: Varian Baru Covid-19 Terbentuk Kalau Ada Penularan Besar di Masyarakat
Awalnya, banyak yang memperkirakan varian baru Covid-19 akan muncul lebih berat.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Covid-19 terus melakukan mutasi.
Sesudah varian delta, Ketua Komite Kedaruratan WHO mengatakan semua pihak harus waspada tentang kemungkinan varian baru yang mungkin lebih berat dan tidak terkontrol.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 17 Januari 2022: 772 Orang Positif, 598 Sembuh, 4 Meninggal
"Itu kalimat resmi dari WHO. Ternyata ada varian NU, Lambda, dan Omicron yang ternyata situasinya agar berbeda dengan perkiraan," ungkap Tjandra pada kanal YouTube MNC Trijaya, dikutip Tribunnews, Senin (17/1/2022).
Awalnya, banyak yang memperkirakan varian baru Covid-19 akan muncul lebih berat.
Namun saat ini varian Omicron baru diidentifikasi lebih menular, namun gejalanya ringan dan tidak terlalu berat.
Baca juga: Ubedilah Badrun Belum Niat Lapor Polisi Meski Dapat Ancaman dan Teror Usai Adukan Anak Jokowi ke KPK
"Tidak terlalu mudah untuk memastikan ada atau tidak adanya varian baru di masa yang akan datang."
"Tapi ada satu bisa pastikan bahwa varian baru itu terbentuk kalau ada penularan besar di masyarakat," tutur Prof Tjandra.
Jika penularan di masyarakat tinggi, kata Prof Tjandra, maka virus itu bisa melakukan replikasi dan bertambah banyak.
Baca juga: Sekjen PDIP: Sosmed Ungkap Keterlibatan Ubedilah Badrun dengan Partai Politik Tertentu
Kalau virus bertambah banyak, bukan tidak mungkin copy paste salah sehingga membentuk varian baru.
"Yang bisa dilakukan adalah mencegah penularan masyarakat."
"Ditekan sebesar mungkin, antara lain vaksinasi, tetap menggunakan protokol kesehatan, saya sudah beberapa kali sampaikan," paparnya. (Aisyah Nursyamsi)
Dalam Seminggu Tiga Kasus Kematian Akibat Covid-19 di DKI Jakarta, Semuanya Punya Komorbid Berat |
![]() |
---|
Dinkes DKI Tetap Pantau Covid-19, Ada Potensi Kenaikan Kasus dan Kematian karena Cuaca |
![]() |
---|
Kasus Omicron Orthrus di Jakarta Bertambah 34 Pasien, 10 Diantaranya Belum Dapat Vaksin |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 23 Februari 2023: 3 Pasien Wafat, 265 Orang Sembuh, 215 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Februari 2023: 2 Pasien Meninggal, 195 Sembuh, 212 Orang Positif |
![]() |
---|