Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Beri Sembako untuk Warga Dusun Tetep Salatiga
Bantuan YDKK untuk masyarakat menengah ke bawah di wilayah pinggiran Kota Salatiga berasal dari donasi pembaca Harian Kompas.
Hingga saat ini, YDKK telah menyalurkan bantuan sembako ke seluruh Indonesia sebanyak 3 batch dengant total 17.000 paket sembako.
Sebelumnya, Direktur Yayasan DKK Antonius Tomy Trinugroho turut menuturkan, YDKK selalu berupaya menyalurkan bantuan dari pembaca Harian Kompas kepada warga yang sangat membutuhkan.
Bencana, termasuk pandemi Covid-19, membuat tidak sedikit warga yang memerlukan uluran tangan dari pihak lain yang mampu (Kompas.id, 22/12/2021).
Sebagai informasi, Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan PK Ojong (founders Kompas Gramedia).
DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.
Saat ini, YDKK bermarkas di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan No 22-28, Jakarta Pusat.
Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.
Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.
Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.
Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.
Baca juga: Tolak Tawaran Jabatan dari Jokowi, Jenderal Sutarman Pilih Lakukan Pekerjaan ini di Masa Pensiun
Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.
Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.
Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas.
Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi.
Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, Gramedia, dan Universitas Multimedia Nusantara.
Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD). (*)