Kegiatan Pramuka
Uu Ruzhanul Soroti Kegiatan Pramuka yang Mengakibatkan Beberapa Pelajar Dirawat
Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyesali kejadian kekerasan pada kegiatan Pramuka. Itu tak boleh terulang.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyoroti kegiatan pramuka yang dinamai lingkar setan yang berimbas beberapa pelajar dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami tindak kekerasan dan perpeloncoaan.
Kegiatan yang dilakukan oleh Pramuka SMAN 1 Ciamis ini yang dinamai lingkar setan itu, dikatakan oleh Uu dilakukan diluar dari sekolah, bahkan kegiatan itu pun di luar sepengetahuan para guru. Ia pun menyayangkan adanya kegiatan itu.
Baca juga: Luhut Minta Perusahaan Kembali Terapkan WFH untuk Bantu Pemerintah Meredam Penyebaran Omicron
"Kejadian di Ciamis karena memang dilakukan disaat diluar sekolah, dia melakukan kegiatan pramuka di sekolah setengah hari, setelah itu dilanjutkan di luar, jadi di luar sepengetahuan, bahkan siswa pun mengakui itu diluar sepengetahuan guru," kata Uu Ruzhanul di Kota Bekasi, Senin (17/1/2022).
Uu sapaan Uu Ruzhanul Ulum menyangkan kegiatan yang tanpa sepengetahuan pihak sekolah itu, tetap memakai label Pramuka, bahkan saat kegiatan itu dilakukan pun para peserta Pramuka yang mengenakan seragam lengkap. Ditambah lagi ada kegiatan perpeloncoaan dalam kegiatan itu.
"Mereka memakai label pramuka, baju pramuka, kegiatan pramuka, coba saat kegiatan ada kegiatan yang diluar aturan. Akhirnya ada beberapa korban, terjadi," ujarnya.
Sejauh ini, menurut Uu, pihaknya telah menindak lanjuti kejadian itu. Pihaknya pun juga mendorong kepada orangtua korban yang mengalami tindak perpeloncoaan atau tindak kekerasan itu untuk tidak mengarah ke ranah hukum.
Sebab ia khawatir hal ini akan membuat dampak kepada para pelajar tersebut.
Baca juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Beri Sembako untuk Warga Dusun Tetep Salatiga
"Oleh karena itu, lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan dan insyaallah pihak sekolah tidak akan lagi memberikan kebebasan kegiatan seperti itu. Jadi saya berharap tolong bisa diselesaikan di internal, khawatir nanti anak trauma kalo diselesaikan bagian hukum, karena akan minder," ucapnya.
Uu Ruzhanul Ulum memberikan Pengarahan kepada kepala sekolah se-Kota Bekasi di SMAN 1 Bekasi, Senin (17/1) pagi. Uu meminta kepada para guru untuk menekankan pesan moral kepada para pelajar.
Pengarahan kepada para kepala sekolah ini, dilakukan oleh orang nomor dua di Jawa Barat itu. Sebagai upaya pencegahan terjadi hal-hal yang negatif yang juga sempat beredar beberapa akhir minggu ini.
"Tadi saya juga memberikan pembinaan kepada kepala sekolah, karena memang ada beberapa kejadian yang akhir-akhir ini," kata Uu Ruzhanul.

Beberapa kejadian yang tengah menjadi sorotan, diungkapkan Uu yaitu salah satunya peristiwa Tawuran antara pelajar yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat akhir-akhir ini dan yang paling menonjol yaitu kegiatan pramuka yang di dalamnya terjadi aksi perpeloncoaan yang menyebabkan beberapa pelajar dilarikan ke rumah sakit.
"Beberapa kejadian yang akhir akhir ini, tawuran di bogor, Karawang, sukabumi dan termasuk kejadian kegiatan pramuka yang ada di Kabupaten Ciamis," katanya
Maka, atas kehadiran di Kota Bekasi dan bertemu dengan seluruh Kepala Sekolah untuk meningkatkan pengawasan kepada peserta didiknya, namun tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik di sekolah. Selain itu ia juga mendorong agar pesan moral dapat terus disampaikan oleh seluruh guru yang ada.
Baca juga: Usai Diperiksa Sebagai Tersangka, Sosialita Medina Zein Bakal Menjalani Operasi, Selasa (18/1/2022)
"Saya menyampaikan tolong pesan moral untuk setiap guru bidang studi disampaikan sekalipun bukan guru di bidang keagamaan," ujarnya.
Uu juga meminta kepada para kepala sekolah untuk memperkuat penanaman pancasila kepada anak murid di Sekolah. Hal-hal inilah yang dianggap oleh Uu sangat penting sebagai upaya mencegah anak-anak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan.
"Bukan hanya tekstual yang diberikan, kepada siswa siswi, tapi juga menjadi kontektual suritauladan diberikan kepada siswa supaya lebih mudah dicerna apa yang disampaikan," ucapnya.
Uu Ruzhanul Ulum meninjau pelaksana pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang digelar di SMAN 1 Bekasi, Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur, Senin (17/1) pagi.
Dalam kesempatan itu, Uu sapaan Uu Ruzhanul Ulum yang didampingi Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyampaikan kedatangannya untuk memastikan proses PTM sesuai prosedur.
"Saya hadir di tugasnya oleh pak Gubernur, pertama melihat proses belajar mengajar PTM 100 persen. Apakah mereka sudah melaksanakan protokol kesehatan, sesuai dengan SKB 4 menteri. Alhamdulillah SMAN 1 Bekasi ini sudah melaksanakan," kata Uu Ruzhanul Ulum, Senin (17/1/2022).
Dikatakan oleh Uu, bahwa pihaknya bersama beberapa pejabat lainnya sempat meninjau beberapa fasilitas penunjang penerapan PTM 100 persen itu.
Di mana pada pelaksanaan PTM 100 persen untuk SMAN 1 Bekasi, telah melaksanakannya dengan baik.
Salah satu poin penerapan PTM 100 persen yaitu tidak membuka kantin sekolah sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Oleh karena itu, para peserta didik pun diwajibkan membawa bekal dan minum dari rumah masing-masing.
Penerapan PTM 100 persen di SMAN 1 Bekasi ini dapat dilakukan karena berkaca pada cakupan vaksinasi siswa dan guru.
Di mana di SMAN 1 Bekasi ini para guru sudah 100 persen tervaksin dosis lengkap, sedangkan siswa sudah 99 persen, 1 persen diantaranya belum vaksin karena masalah kesehatan.
"Makannya kita melakukan pemantauan, maka di sini hadir KCD, Plt Wali Kota Bekasi juga hadir. Maka kita di sini tidak melepas PTM ini," katanya.
Terpisah, Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan bahwa secara umum pelaksanaan PTM 100 persen di SMAN 1 Bekasi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan aturan yang ada. Namun tentunya, ia menekankan untuk peningkatan pengawasan.
"Tentunya disamping menyiapkan dari sisi vaksin, tapi yang paling penting implementasi dan pengawasannya. Tadi juga disiapkan guru-guru yang piket untuk mengawasi di koridor, kemudian di ruang kelas, kemudian juga ruang kelas dibatasi. Saya kira okelah," kata Tri.
Menurut Tri, para siswa yang diwajibkan untuk membawa bekal sendiri juga menjadi hal yang sangat baik untuk mencegah terjadinya kerumunan di area kantin. Oleh karena itu, kantin sekolah ditutup selama pelaksanaan PTM 100 persen ini.
"Kantin juga tutup. Terus tadi saya cek juga semua bawa tumblr. Bawa makanan. Jadi 6 jam mereka di sekolah saya kira mudah-mudahan aman. Terus dilakukan evaluasi nantinya," ucapnya.