Varian Omicron

Luhut Minta Perusahaan Kembali Terapkan WFH untuk Bantu Pemerintah Meredam Penyebaran Omicron

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta perusahaan untuk kembali menerapkan WFH, mengingat kasus varian Omicron meningkat tajam.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews/Lendy Ramadhan
Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan, memerintahkan semua perusahaan untuk kembali menerapkan WFH, karena varian Omicron semakin banyak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, memerintahkan manajemen perusahaan untuk kooperatif dalam mengatasi pandemi virus corona.

Salah satu caranya dengan kembali menerapkan kebijakan WFH (work from home/kerja dari rumah).

"Kami mengimbau kalau di kantor tak perlu 100 persen ya, tak usah 100 persen hadir,” ujar Luhut, Minggu (16/1/2022).

“Jadi diatur saja dilihat situasinya apakah dibikin 75 persen untuk dua pekan ke depan," imbuhnya.

Baca juga: Hans de Kraker Akting di Film Indonesia Setelah Jadi Tetangga Mendiang Ria Irawan, Dulu Karyawan IT

Luhut mengatakan, setiap perusahaan bisa melakukan asesment sesuai keadaannya masing-masing untuk menentukan kebijakan WFH.

Bila tidak mengganggu produktivitas, opsi WFH harus diambil.

"Kita serahkan pada pimpinan perusahaan untuk melakukan asesment sendiri. Saya mengimbau opsi tersebut bisa diambil,” ujarnya.

“Hal ini semata-mata dilakukan untuk menjaga kasus tetap terkendali," imbuhnya.

Kasus Meningkat

Kasus Omicron di Indonesia terus bertambah. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 15 Januari 2022 menyebutkan, total ada 748 kasus varian asal Afrika itu.

Baca juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Beri Sembako untuk Warga Dusun Tetep Salatiga

Sebelumnya, pada 12 Januari 2022, terdapat 572 kasus Omicron di Tanah Air.

Dari 748 kasus, 569 di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba di Indonesia.

Sementara, 155 sisanya adalah transmisi lokal. Di samping itu, saat ini terdapat 1.800 kasus probable Omicron yang masih terus diteliti.

Pemerintah pun memprediksi situasi ini akan terus meningkat.

Puncak kasus Omicron diproyeksikan baru terjadi pada akhir Februari atau pertengahan Maret mendatang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved