Sebagian Pedagang Tolak Revitalisasi Pasar Induk Kramatjati, Ida Mahmudah Turun Tangan

Ida Mahmudah menjelaskan, secara prinsip para pedagang tidak menolak revitalisasi cuma memang ada perbedaan pemahaman

Istimewa
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Hj Ida Mahmudah meninjau Pasar Induk Kramatjati, sekaligus mengadakan pertemuan dengan Direktur Utama PD Pasar Jaya, Senin (17/1/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Hj Ida Mahmudah turun tangan membantu menyelesaikan persoalan terkait adanya rencana revitalisasi Pasar Induk Kramatjati oleh PD Pasar Jaya, Senin (17/1/2022).

Pasalnya, ada penolakan revitalisasi oleh sebagian besar pedagang Pasar Induk Kramatjati.

Mulai dari pedagang sayur-mayur, cabe, bawang dan pedagang buah-buahan.

Ida Mahmudah menjelaskan, secara prinsip para pedagang tidak menolak revitalisasi cuma memang ada perbedaan pemahaman dari yang disampaikan pihak PD Pasar Jaya, sehingga para pedagang belum sepenuhnya memahami teknisnya.

Baca juga: Benarkah Generos Dapat Memperbaiki Saraf Otak yang Rusak? Begini Penjelasannya

Baca juga: Ada Dugaan Korupsi Dalam Pengadaan Pesawat ATR 72-600, Kuasa Hukum Emirsyah Satar Angkat Bicara

Baca juga: VIDEO : Anies Baswedan Ajak Band Nidji Cek Sound Stadion JIS

"Intinya para pedagang tidak menolak direvitalisasi, tapi memang perlu sosialisasi yang lebih detail lagi terkait hal-hal apa saja yang memang harus dilakukan kedua belah pihak," ujar Ida lewat pesan sambungan telepon, usai meninjau Pasar Kramatjati, Senin (17/1/22).

Ida juga mengadakan pertemuan dengan Direktur Utama PD Pasar Jaya bersama para pedagang.

Ia menjelaskan, ada beberapa poin dalam klausul yang harus direvisi sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman antar kedua belah pihak.

Terkait dengan pengembalian sisa kontrak, dimana rata-rata berakhir pada 2024 dan ada yang berakhir 2025, namun tidak ada sosialisasi sehingga membuat pedagang resah.

"Satu contoh misalkan, ada klausal dari PD Pasar Jaya antara lain pengembalian uang sisa kontrak. Jadi, tidak ada lagi bahasa itu. Kemudian, revitalisasi terlebih dahulu terkait pengelolaan sampah," jelasnya.

"Tapi prinsipnya para pedagang yang penting tidak terganggu dengan revitalisasi," imbuhnya.

Baca juga: Kehadiran Nidji Cek Sound System di JIS Bukan Bermaksud Ledek Giring, Begini Penjelasan Manajer JIS

Baca juga: Dituding Pras Telah Menipu, Jakpro Sebut Akan Seleksi Calon Penghuni Kampung Susun Bayam di JIS

Baca juga: Taman Tebet Akan Jadi Eco Garden, Warga Gembira dan Anggap Luar Biasa

Selain itu, politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, terkait pembahasan uang sewa, PD Pasar Jaya semaksimal mungkin membantu para pedagang agar harga sewa tidak tinggi dan tidak membebankan pedagang.

"Tadi Pak Dirut juga berjanji bahwa setelah revitalisasi berjalan, pedagang bisa kembali lagi berjualan kembali di lapaknya masing-masing," terangnya.

Ia menambahkan, Pasar Induk Kramatjati tidak mungkin ditutup hanya karena revitalisasi.

Baca juga: Puluhan Aktivis Perempuan Gelar Aksi Damai di Kantor Kemenkumham, Serukan Kasus Eks Suami Artis Ini

Baca juga: Taman Tebet Akan Jadi Eco Garden, Warga Gembira dan Anggap Luar Biasa

Sebab para pedagang sedang bangkit dan melakukan pemulihan ekonomi.

"Karena pasar ini adalah penyuplai buah dan sayur terbesar di DKI Jakarta. Dan bisa saja revitalisasi dilakukan di 2023 atau 2024, nanti kesepakatan antara PD Pasar Jaya dan para pedagang," katanya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved