Berita Regional
IPNU dan GP Ansor Tolak Pengajian Ustaz Khalid Basalamah di Palu, Dituding Wahabi, Tidak Ahlusunnah
Ustaz Khalid Basalamah ditolak pelajar NU dan GP Ansor saat akan menjadi pemateri dalam Tabligh Akbar di Palu.
Sementara itu Pemerintah Kota Palu langsung menggelar Rapat bersama dengan Yayasan Lentera Salaf Palu.
Baca juga: Haris Pertama Heran Kasus Abu Janda Bak Lenyap Ditelan Bumi, Singgung Kesaktian Buzzer
Baca juga: IPW Soroti Proses Kilat Bahar Smith Jadi Tersangka, Bandingkan dengan Kasus Denny Siregar
Hal itu terkait tentang Permohonan izin Program Tabligh Akbar bersama Ustaz Khalid Basalamah di Kota Palu.
Rapat itu pun dilakukan di Ruangan rapat Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kantor Walikota Palu Jl Balai Kota Timur Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Pertemuan antara Pemkot Palu dengan Yayasan Lentera Salaf Palu itu berlangsung Kamis (13/1/2022) pukul 14.00 Wita.
MUI Sulteng Angkat Bicara
Wakil Ketua Umum MUI Sulteng Prof Sagaf S Pettalongi mengatakan, dakwah menjadi sebuah hak dan kewajiban bagi setiap muslim.
Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat."
Menurut Prof Sagaf, hadis tersebut menjadi dasar bahwa tujuan dakwah untuk menyampaikan pesan Alquran maupun hadis dengan mengajak kepada kebajikan menjadi kewajiban setiap muslim.
"Inti dari berdakwah adalah menyerukan kebajikan agar setiap orang bisa selamat, tenang dan damai dalam hidupnya di dunia maupun di akhirat," ujarnya via telepon, Minggu (16/1/2022).
Akan tetapi, kata Prof Sagaf, dakwah sebaiknya ditunda apabila menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: Gaya Hubungan Intimnya di Ranjang Membuat Selingkuhannya Tewas, Iptu RK Divonis Setahun Penjara
Sama halnya dengan rencana Ustaz Khalid Basalamah untuk menghadiri tabligh akbar di Yayasan Lentera Salaf Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Jika berpotensi menimbulkan perpecahan antar sesama muslim sehingga berdampak pada ketidakdamaian, ketenangan dan keselamatan, sebaiknya dakwah itu ditunda dulu untuk mencari waktu yang tepat. Atau mencari media lain untuk menyampaikan dakwahnya," jelas Prof Sagaf.
Kedatangan Ustaz Khalid Basalamah ke Kota Palu sebelumnya menuai penolakan dari sejumlah Ormas Islam seperti dari ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (NU).
Sehingga bagi Prof Sagaf, pemerintah berkewajiban menjaga kedamaian, kerukunan dan ketenangan bersama seluruh masyarakat.
Ia pun menilai Pemerintah Kota Palu telah menunjukkan netralitasnya dengan tidak mengeluarkan izin kedatangan Ustaz Khalid Basalamah.
Baca juga: VIRAL, 17 Tahun Dikubur, Jenazah Guru Ngaji di Subang Masih Utuh, Begini Kesaksian Penggali Kubur
Baca juga: Kapolri Angkat Bicara, Begini Nasib Kapolresta Medan usai Dituding Terima Suap dari Bandar Narkoba
"Pemerintah kapasitasnya harus menjaga kedamaian dan kerukunan semua warganya. Justru kalau pemkot mengizinkan dakwah tersebut di tengah pro kontra masyarakat, maka pemkot menjadi tidak netral," ucap Prof Sagaf.
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Takut Timbul Kebencian, Kedatangan Ustaz Khalid Basalamah Ditolak di Palu Demi Kedamaian?,