Berita Regional
Aib Pak Kades Terbongkar Melalui Chat WhatsApp, Dipolisikan Lantaran Diduga Cabuli Gadis 15 Tahun
Diduga oknum kepala desa ini telah melakukan pelecehan seksual sejak Oktober 2021 silam. Korban diperlakukan tidak senonoh oleh oknum kades.
WARTAKOTALIVE.COM, BIMA-- Warga di salah satu desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan oknum kepala desa ke polisi.
Pasalnya, oknum yang berinisial SDM (45) itu diduga telah merudapaksa gadis berusia 15 tahun
Kasus ini terbongkar setelah chat pelaku dan korban tersebar di WhatsApp grup.
Orangtua korban yang tak terima kemudian melaporkan SDM ke polisi.
Baca juga: Diiming-imingi Rp25 Ribu, Bocah di Setiabudi 2 Kali Dicabuli Paman, Kasus Jadi Perhatian DPR RI
Baca juga: Gaya Hubungan Intimnya di Ranjang Membuat Selingkuhannya Tewas, Iptu RK Divonis Setahun Penjara
Diduga oknum kepala desa ini telah melakukan pelecehan seksual sejak Oktober 2021 silam.
Korban diperlakukan tidak senonoh oleh oknum kades.
Setelah mengetahui anaknya dirudapaksa, orang tua korban melaporkan oknum kepala desa tersebut ke Polres Bima Kota.
”Kami sudah melaporkan kasus ini secara resmi. Tak ada kata damai, kecuali kasus ini harus dituntaskan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” kata orang tua korban.
Berdasarkan keterangan yang dirilis Humas Polres Bima Kota, terkuaknya kasus tersebut berawal melalui hasil percakapan di WhatsApp antara korban dengan oknum kades tersebut.
Baca juga: Marbot di Bekasi Diduga Cabuli Anak Bawah Umur, Dilakukan di Ruang Kerja di Dalam Masjid
Percakapan keduanya berisikan perbincangan yang dinilai tak wajar.
Celakanya, hasil chatingan keduanya beredar luas pada WhatsApp Group, yang disebarkan oknum tidak bertanggungjawab.
Dari sana diketahui, korban diduga dirudapaksa oknum kades sejak Oktober 2021 sebanyak dua kali di lokasi yang sama.
Sehingga kedua orang tua melaporkan secara resmi kasus ini ke Sat Reskrim, Polres Bima Kota melalui Unit PPA, Rabu (12/1/2022).
Terkait kasus ini, Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra melalui Kasat Reskrim Iptu Muhamad Rayendra membenarkan kasus itu telah dilaporkan orang tua korban.
Baca juga: Video Syur 61 Detik Mirip Nagita Slavina Viral, Raffi Ahmad Berang: Saya Tidak Akan Diam !
Baca juga: VIRAL, 17 Tahun Dikubur, Jenazah Guru Ngaji di Subang Masih Utuh, Begini Kesaksian Penggali Kubur
“Pelapor melaporkan oknum kades berinisial SDM alias One terkait dugaan persetubuhan,” ujarnya.
Penyidik Unit PPA jelasnya, tengah memeroses dugaan persetubuhan ini, baik memeriksa saksi-saksi, meminta keterangan korban dan olah TKP.
“Kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur merupakan kejahatan luar biasa (ekstra ordinary crime)."
"Karenanya, penanganan kasus tersebut telah menjadi atensi, dan mutlak untuk ditangani secara serius,” pungkasnya.
Berita pencabulan lain: Pak RT cabuli ibu dan anak
Polres Metro Bekasi Kota akhirnya mengamankan S (47) mantan ketua RT di Kota Bekasi yang telah melakukan pelecehan seksual dan pencabulan terhadap seorang ibu dan anaknya.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Aloysius Suprijadi mengatakan setelah dilakukan penyidikan dan mengumpulkan semua barang bukti, serta saksi-saksi.
S pun akhirnya diamankan pada Rabu (22/12/2021).
Berdasarkan gelar perkara yang dilakukan oleh anggota Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, kata Suprijadi pelaku terbukti melakukan dan mengakui perbuatan cabul tersebut.
Kini, pelaku pun telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
"Pelaku kita tahan dan dikenakan Pasal 289 KUHP dan pasal 82 UU RI No.17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU RI No.1 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU RI No.23 tahun 2022 dengan ancaman maksimal 9 dan 15 tahun penjara," kata Suprijadi, Kamis (23/12/2021).
Dari keterangan tersangka, kata Suprijadi, perbuatan cabul tersebut didasari karena pelaku merasa terangsang ketika memijat korban.
Dimana saat itu, tersangka menawari korban untuk dipijat. Sebab sebelumnya korban bercerita memiliki riwayat lambung.
Saat memijat perut korban itulah, pelaku terangsang.
"Jadi di minta tidur di sofa, pelaku memberi tahu jika titik pijatan ada di perut, namun tiba-tiba pelaku mencium kening dan bibir korban. Seketika itu korban berontak, namun pelaku justru beringas dan memegang dada korban," katanya.
Baca juga: Teknologi Drone Sensor Laser Diujicobakan di Dua Perusahaan Tambang
Baca juga: Erick Thohir Biayai Sekolah Anak Penjual Cilok Hingga SMA dan Berikan Uang Sewa Selama Sepuluh Tahun
Aksi bejat pelaku ini pun akhirnya di laporkan ke Polres Metro Bekasi Kota.
Dari penyelidikan terungkap bahwa pelaku juga sempat melakukan pelecehan kepada anak korban yang masih dibawah umur.
Hal ini pun diketahui setelah anak korban bercerita.
"Ternyata pelaku juga melakukan hal tersebut ke anak korban dengan cara menempelkan kemaluan ke punggung anak korban saat hendak turun tangga," ujarnya.
Proses Hukum
Ditangkapnya mantan ketua RT yang melakukan tindakan pelecahan seksual terhadap salah satu warga Bekasi dan juga anak di bawah umur ini pun, diapresiasi warga setempat.
Ketua RT Syamsudin berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Yang jelas kami menyamakan, satu paham ya, bahwa ini harus diproses seadil-adilnya ya paling mentok," kata Syamsudin.
Baca juga: Marah Lihat Video Dagelan yang Viral hingga Dijelekkan Didepan Gala Sky, Doddy Sudrajat: Ini Biadab!
Apa yang telah dilakukan oleh pelaku tersebut katanya sungguh meresahkan.
Apalagi kejadian itu sudah lama, bahkan pelaku sempat bebas berada di lingkungan, saat belum dilakukan penahanan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: VIRAL, 17 Tahun Dikubur, Jenazah Guru Ngaji di Subang Masih Utuh, Begini Kesaksian Penggali Kubur
Baca juga: Roy Suryo Sebut Video Syur Mirip Nagita Bukan Editan, Singgung Adanya Tato di Tubuh Pemeran Wanita
"Memang ini suatu keprihatinan ya, karena kan korbannya juga di tempat kami, korbannya kan tidak hanya orang tua, juga anak," katanya.
Setelah dilakukan penelusuran, rupanya korban yang dicabuli oleh pelaku ini tidak hanya dua orang saja.
Bahkan, beberapa informasi yang didapat ada korban lainnya.
"Ini tentu jadi ancaman bagi yang lain, karena kan setelah kami coba inventarisir ternyata tidak hanya itu, ada beberapa yang lain yang jadi korban," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com