Walkot Jakbar Kurang Responsif

Dianggap Kurang Responsif Tangani Keluhan Warga, Anies Baswedan Diminta Segera Ganti Walkot Jakbar

Wali Kota Administrasi Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko dianggap kurang responsif menangani keluhan warga di Jakarta Barat.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Ist
Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wali Kota Administrasi Jakarta Barat (Walkot Jakbar) Yani Wahyu Purwoko dianggap kurang responsif menangani keluhan warga di Jakarta Barat.

Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta untuk mengganti mantan Kepala Satpol PP DKI Jakarta itu.

Ketua Nasional Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Agung Nugroho mengatakan bahwa pada 2 Desember 2021, dia pernah mendapat laporan tentang warga Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang mengalami cidera di bagian lutut dan tengah dirawat di RS UI.

Pasien tersebut lalu terkendala pembiayaan alat, karena alat yang ada di RS UI disewa dari pihak ketiga, sehingga tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Baca juga: Yani Wahyu Purwoko tak Berpuas Diri, Terus Genjot Program Vaksinasi Covid-19 hingga 100 Persen

Baca juga: Baru Dilantik, Walkot Jakbar Yani Wahyu Purwoko Minta Jajaran Bantu Tuntaskan Janji Anies

Baca juga: Resmi Jadi Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko Janji Tuntaskan Program yang Belum Rampung

Adapun kebutuhan biaya untuk alat tersebut mencapai Rp 15,5 juta.

Lantaran pihak keluarga tidak memiliki uang yang cukup, mereka lalu meminta advokasi ke Rekan Indonesia.

“Kami melaporkan hal itu ke Wali Kota Jakbar (Yani Wahyu Purwoko). Tetapi, tetapi Wali Kota jawabnya ‘Harus bagaimana yah’. Setelah itu, tidak ada solusi dan respon lagi,” kata Agung pada Rabu (12/1/2022).

Agung berujar bahwa Rekan Indonesia berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI untuk membantu pasien tersebut.

BERITA VIDEO: Wali Kota Tangsel Makin Pede Usai Jalani Vaksinasi Booster Covid-19

Tak butuh waktu lama, Kemenkes merujuk pasien ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat yang memiliki alat tersebut, sehingga pembiayaan bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Jadi, sangat disayangkan seorang Wali Kota dalam menjawab permasalahan warga malah kebingungan. Soal harus bagaimana, itu bukan urusan warga dan Rekan Indonesia, karena sebagai pemimpin wilayah harusnya dia bisa memberikan solusi, bukan malah bertanya harus bagaimana,” jelas Agung.

Agung menyatakan, sudah melaporkan persoalan ini kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Agung, lambatnya pelayanan administrasi kesehatan di tingkat kota, seharusnya tidak perlu terjadi karena ditunjang anggaran yang besar dan sumber daya manusia (SDM) yang baik.

Dia juga menyoroti, banyaknya warga Krukut, Jakarta Barat yang mengalami suspek Omicron, meski langsung dilakukan lockdown wilayah.

“Semua persoalan ini sudah kami sampaikan kepada Pak Gubernur Anies untuk dijadikan bahan evaluasi. Kalau bisa ganti Wali Kota Jakarta Barat,” ucap Agung.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved