Virus Corona
Budi Gunadi Sadikin: Kita akan Menghadapi Gelombang Baru Akibat Varian Omicron, Tidak Usah Panik
Hingga Minggu (9/1/2022), kasus Omicron di Indonesia mencapai 414 orang, di mana 31 kasus di antaranya merupakan kasus transmisi lokal.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah bersiap menghadapi gelombang baru pandemi Covid-19, akibat melonjaknya kasus penularan varian Omicron.
Hingga Minggu (9/1/2022), kasus Omicron di Indonesia mencapai 414 orang, di mana 31 kasus di antaranya merupakan kasus transmisi lokal.
"Kita akan menghadapi gelombang dari varian Omicron ini, tidak usah panik, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 10 Januari 2022, 454 Pasien Baru, 244 Orang Sembuh, 7 Meninggal
Mantan dirut Bank Mandiri ini memuturkan, berdasarkan pengalaman sejumlah negara yang mengalami lonjakan kasus akibat Omicron, walaupun kasus naik cepat, tapi juga cepat turun, lantaran kasus perawatan di rumah sakit kasus Omicron rendah.
"Yang penting jangan lupa jaga prokes, disiplin, juga melakukan surveilans dan yang paling penting percepat vaksinasi, katakan keluarga kita yang belum mendapatkan vaksinasi," tutur Budi.
Mantan wamen BUMN ini mengklaim, pemerintah telah melakukan persiapan jika kasus Covid-19 naik tajam, seperti ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, mendatangkan obat-obatan, serta menyiapkan SDM dan alat pendukung kesehatan seperti tabung oksigen.
Baca juga: Agar Senapas, Jokowi Bakal Kasih Masukan kepada Megawati Soal Capres yang akan Diusung PDIP
Budi mengatakan, pihaknya akan mengubah strategi tempat perawatan pasien Covid-19 varian Omicron.
Pemerintah akan beralih memfokuskan untuk melakukan perawatan di rumah.
Hal ini didasari jumlah pasien Omicron yang menjalani perawatan di rumah sakit cenderung lebih sedikit, meski penularan kasus varian baru ini cukup cepat.
Baca juga: 114 dari 414 Pasien Omicron di Indonesia Sudah Sembuh, Cuma Dua Orang yang Dirawat Pakai Oksigen
"Sehingga strategi layanan dari Kementerian Kesehatan akan digeser, yang sebelumnya fokusnya ke rumah sakit, sekarang fokusnya ke rumah."
"Karena akan banyak orang yang terkena dan tidak perlu ke rumah sakit," beber Budi.
Nantinya banyak pasien Omicron isolasi mandiri di rumah, berdasarkan gejala yang muncul.
Baca juga: Operasi Damai Cartenz Gantikan Nemangkawi, Pendekatan Kesejahteraan Masyarakat Papua Dikedepankan
"Gejala seperti apa yang dirawat di isolasi terpusat seperti Wisma Atlet, gejala apa yang masuk rumah sakit mana yang sedang dan mana yang berat," terangnya.
Kemenkes juga sudah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine, untuk memastikan agar orang yang harus dirawat di rumah, tetap mendapatkan akses untuk konsultasi kedokteran, dan bisa mendapatkan akses untuk delivery obatnya.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan satu start up di bidang logistik dan BUMN Kimia Farma, untuk bisa memastikan obat-obatannya bisa sampai," ungkap Budi
Budi menyebut, 400 ribu tablet Molnupiravir, obat anti virus yang baru dari Merck, sudah tiba di Indonesia dan siap digunakan. (Rina Ayu)
Kasus Omicron Orthrus di Jakarta Bertambah 34 Pasien, 10 Diantaranya Belum Dapat Vaksin |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 23 Februari 2023: 3 Pasien Wafat, 265 Orang Sembuh, 215 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Februari 2023: 2 Pasien Meninggal, 195 Sembuh, 212 Orang Positif |
![]() |
---|
Kasus Covid-19 di DKI Kembali Naik, Puskesmas Kecamatan Makasar Gelar Vaksinasi Booster di UNM Tower |
![]() |
---|
Wacana Perubahan Status Pandemi Covid-19 jadi Endemi, Kemenkes RI Koordinasi dengan WHO |
![]() |
---|