HUT 49 PDIP

Megawati: Sampai Sekarang Kaum Perempuan Terlupakan, Selalu Sepertinya Konco Wingking

Padahal, kata Presiden ke-5 RI itu, sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia tidak luput dari peran perempuan.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri menilai, para pemimpin sekaligus pejuang dari kaum hawa sering dilupakan. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri menilai, para pemimpin sekaligus pejuang dari kaum hawa sering dilupakan.

Padahal, kata Presiden ke-5 RI itu, sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia tidak luput dari peran perempuan.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 49 PDIP, yang disiarkan melaui Kanal Youtube PDIP, Senin (10/1/2022).

Baca juga: IM57+ Institute Kini Berbadan Hukum, Siap Babtu Advokasi Pemberantasan Korupsi

"Dan yang juga sampai sekarang kaum perempuan tuh selalu terlupakan, selalu sepertinya konco wingking."

"Padahal banyak pahlawan perempuan, ada Cut Nyak Dien, Laksamana Malahayati."

"Saya sangat bangga betul kalau dengar Laksamana Malahayati, nama itu dia Laksamana betul, yang memimpin jadi Panglima Angkatan Laut," tutur Megawati.

Baca juga: Datangi Bareskrim, Ferdinand Hutahaean Mengaku Idap Penyakit, Pikiran dan Hatinya Tidak Selaras

Megawati juga menyebut nama Ratu Kalinyamat, Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, serta Siti Manggopoh dari Agam Sumatera Barat, yang sering dijuluki Singa Betina dari Ranah Minang.

Juga, Maria Walandau Maramis dari Minahasa Sulawesi Utara, ada juga Maria Martha Tiahahu dari Maluku.

"Kenapa ya mereka sering dilupakan, apakah hanya karena sosok perempuan?"

Baca juga: Pasien Omicron Tembus 414 Orang, Pemerintah Tak Ingin Indonesia Seperti India

"Ini yang sering saya pertanyakan dalam perenungan saya," ucap Megawati.

Padahal, menurutnya, peran perempuan di level kepemimpinan nasional ini ibarat burung dengan dua sayap.

Terlebih, dalam UUD 1945 tidak boleh ada diskriminasi terhadap perempuan.

"Seharusnya kita dan UUD kita telah mengatakan tidak ada diskriminasi yang disebut seluruh warga bangsa, warga negara, bukan laki perempuan," paparnya. (Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved