Anies Baswedan Pensiun

Selangkah Lagi Heru Budi Hartono Jadi PJ Gubernur DKI, Gantikan Anies Baswedan yang Pensiun

Gubernur DKI Anies Baswedan kurang dari 10 bulan ini akan pensiun, sebagai pengganti kini ramai beredar nama Heru Bidi Hartono, mantan Kepala BPKAD.

Warta Kota/Mohamad Yusuf
Mantan Kepala BPKAD DKI Heru Budi Hartono diprediksi akan menjadi Pj Gubernur DKI menggantikan Anies Baswedan yang pensiun. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pimpinan DPRD DKI Jakarta setuju dengan Fraksi PDI Perjuangan mengenai sosok Heru Budi Hartono yang dianggap ideal menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Sejak 2017 lalu sampai sekarang, Heru masih mengemban amanah sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohammad Taufik menilai, Heru cukup paham dengan dinamika di Provinsi DKI Jakarta.

Sebelum diangkat Presiden Jokowi menjadi Kasetpres, Heru telah bertugas sebagai PNS di Jakarta sejak 1993 lalu.

Baca juga: Siap Diperika Polisi, Ferdinand Hutahaean: Yang Buat Gaduh Bukan Cuitan Saya, tapi Persepsi Liar

Bahkan dia pernah menjadi pegawai eselon II-A dengan jabatan Wali Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kepala Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

“Ya setuju (Heru) orang dia paham kan di Pemda DKI dari bawah, saya paham banget dia (karier) dari bawah, pernah Wali Kota, saya paham betul sepak terjangnya Pak Heru,” kata Taufik pada Jumat (7/1/2022).

Taufik yakin, Heru tidak perlu belajar lagi menjadi Pj Gubernur karena dia sudah paham tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) yang dimiliki. Dia berharap, begitu Heru terpilih bisa segera mengeksekusi dan melanjutkan program-program Anies dan Ariza bagi masyarakat banyak.

“Dia harus paham Jakarta, kalau nggak nanti mesti belajar. Jangan orang yang mesti belajarlah, jadi begitu dia menjabat bisa langsung running,” ucapnya.

Meski begitu, Taufik menyebut penunjukkan Pj Gubernur DKI merupakan kewenangan Presiden yang ditetapkan melalui surat Kemendagri. Kata dia, DPRD DKI tidak bisa mengintervensi keputusan Presiden terkait hal itu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencatat prestasi baik selama menjabat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencatat prestasi baik selama menjabat. (Dok. PPID DKI Jakarta)

“Kami kan nggak bisa mendikte, itu keputusannya di tangan Presiden. Tapi kalau pun beredar nama Heru, saya kira Heru orang yang paham soal Jakarta,” ucapnya.

Sementara itu, untuk cagub DKI 2024 kini berefar sejumlah nama, baik politisi pria maupun perempuan.

Salah satunya mantan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany.

Airin yang merupakan kader Partai Golkar, kini digadang-gadang menjadi salah satu cagub potensial untuk bertarung di Pilgub DKI 2024.

Bukan sesuatu yang mustahil bagi Airin untuk maju di Pilgub DKI.

Berkat pengalamannya dua periode memimpin Kota Tangsel , serta modal materi yang mumpuni akan memuluskan ambisinya itu.

Sebab, untuk maju di Pilgub DKI tentu butuh modal materi. Nah, ini terkadang yang tak dimiliki banyak kandidat.

Alhasil, kandidat itu murni bergantung pada partai, dan setelah menjabat akan ‘berbakti’ pada partai pendukung.

Baca juga: Cemburu Istri Kerap Digoda, Pria di Pinang Kota Tangerang Bacok Tetangga Sendiri

Sedangkan Airin tak demikian. Karena modal senior, dia tentu akan berbakti pada rakyat, seperti halnya saat mimpin Kota Tangsel.

Namun, langkah Airin untuk maju di Pilgub DKI tentu tak mudah. Sebab kandidat perempuan lain dari Pastai Nasdem, Okky Asokwati juga potensial.

Seperti diketahui, Gubernur Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria akan menyelesaikan masa jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada bulan Oktober 2022.

Selanjutnya, jabatan gubernur DKI untuk sementara akan diisi oleh birokrat eselon I-A yang ditunjuk Pemerintah Pusat dari lembaga vertikal.

Menurut Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik, pihaknya belum menentukan sosok bakal calon Gubernur untuk periode 2024.

Taufik menyebut, ada beberapa tokoh yang potensial menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Sukses Kembangkan Vista Autobody di Tengah Pandemi, Faiz Rinaldy Targetkan 15 Cabang Baru di 2022

Beberapa nama itu, antara lain mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Anies Baswedan, Ahmad Riza Patria, Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia dan mantan Wakil Ketua BPK RI Prof Baharullah Akbar.

Selain nama-nama itu, masih ada beberapa nama yang disodorkan Partai Nasdem.

Partai Nasdem memiliki tiga bakal calonGubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan yang berpotensi diusung dalam Pemilihan Gubernur 2024.

Ketiga nama tersebut adalah Ketua Bidang Kesehatan DPP Nasdem Okky Asokawati, Bendahara Umum DPP Nasdem Ahmad Sahroni, dan Sekretaris Wilayah DPW Nasdem DKI Wibi Andrino.

Politisi Partai Nasdem yang juga mantan Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus di Jakarta, Kamis (6/1/2022) mengatakan, Nasdem memiliki Okky Asokawati, kader perempuan.

Kemudian juga ada Wibi Andrino anak muda ketua fraksi.

“Kami punya Okky Asokawati, kader perempuan kan, kemudian juga punya Wibi Andrino, anak muda yang sekarang menjadi Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI, serta Sahroni anggota DPR RI,” ujar Bestari.

Bestari mengatakan, jika partai lain baru sekadar berwacana, Nasdem tidak akan demikian.

Dia sangat yakin partainya akan lebih cepat dari partai politik lainnya dalam memutuskan dan mengumumkan calon pemimpin Ibu Kota ke depan.

"Biasanya Nasdem akan paling cepat. Kalau yang (lain) baru berwacana, Nasdem nantinya saya meyakini akan lebih cepat daripada yang lainnya mendorong nama bakal calon gubernur," ujar Bestari.

Bestari menegaskan, Nasdem akan mencalonkan gubernur DKI Jakarta.

Karena itu partai akan melakukan seleksi terhadap calon yang memenuhi kriteria-kriteria untuk menjadi seorang calon gubernur.

Hal itu dimaksudkan agar calon yang diusung dapat bekerja lebih baik dalam menjalani tugasnya serta meneruskan pembangunan di DKI Jakarta, baik yang sudah dilakukan oleh Anies Baswedan dan gubernur-gubernur sebelumnya.

“Biasanya Nasdem akan paling cepat. Kalau yang (lain) baru berwacana, Nasdem nantinya saya meyakini akan lebih cepat daripada yang lainnya mendorong nama bakal calon Gubernur,” ucap Bestari.

Hingga kini, Nasdem masih melakukan seleksi terhadap calon yang memenuhi kriteria-kriteria untuk menjadi seorang bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

Selain memiliki jiwa pemimpin, kader NasDem tersebut diharapkan cerdas agar jika terpilih nanti setiap kebijakannya dirasakan oleh banyak masyarakat Jakarta.

“Harapan kami agar calon yang diusung dapat bekerja lebih baik dalam menjalani tugasnya, dan meneruskan pembangunan di DKI Jakarta yang sudah sedemikian baik dilakukan oleh Anies Baswedan dan gubernur terdahulunya, untuk mencapai kepuasan masyarakat,” jelasnya.

Soal pengisi jabatan sementara Gubernur DKI Jakarta, nama Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono sempat disebut-sebut layak naik oleh Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta.

Namun Heru mengatakan, masih banyak sosok yang lebih pantas menempati posisi tersebut.

"Masa jabatan Gubernur DKI masih akhir tahun 2022 , dan masih lama tentunya. Banyak calon-calon yang mungkin lebih pantas," kata Heru Budi kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

Heru mengatakan, posisi Gubernur DKI Jakarta mungkin bisa diisi dari para pejabatan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Biasanya dari pejabat Kementerian Dalam Negeri," tambahnya.

Anies Nyapres?

Akan halnya Anies Baswedan, dia diperkirakan akan maju sebagai calon Presiden RI pada Pemilu 2024 mendatang meskipun sampai saat ini belum ada partai politik yang mewacanakan akan mengusungnya. 

Namun, belakangan muncul wacana menduetkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo menyatakan tidak ada masalah dengan wacana tersebut.

"Sah-sah saja tapi kan kembali ke calon presidennya Pak Airlangga," kata Firman.

Namun, Firman menegaskan keputusan akhir terkait pencapresan kembali ke Partai Golkar.

"Ya itu nanti kita tunggu kebijakan partai lah. Ya nanti kita lihat dinamika yang berkembang di partai, kita tunggu," ujarnya.

Lebih lanjut, Firman enggan berkomemtar lebih jauh terkait apakah sosok Anies mampu meningkatkan elektabilitas atau potensi menang untuk Airlangga.

"Ya saya nggak mau komentar. yang penting kita tunggu kebijakan partai saja lah," tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar DKI Basri Baco menilai Gubernur DKI Jakartaa Anies Baswedan bisa saja dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.

Keduanya diyakini mampu menandingi rencana duet Prabowo Subianto-Puan Maharani.

"Anies didukung PKS dan Nasdem gabung dengan Golkar. Kan cukup itu, Golkar, Nasdem, PKS, dan PAN kan cukup buat ngimbangi Prabowo-Puan," kata Basri Baco.

Baco menuturkan hubungan Anies dengan partai berlambang pohon beringin itu cukup baik.

Terbaru, Anies turut menghadiri acara musyawarah daerah organisasi kepemudaan di kantor DPD Golkar DKI di bilangan Cikini, Jakarta Pusat.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved