Varian Omicron

Politisi PDIP Cemas Penyebaran Varian Omicron Makin Masif dan Berpotensi Rumah Sakit kembali Penuh

Politisi PDIP DKI, Gilbert Simanjuntak, sangat concern pada penyebaran varian Omicron. Dia pun jadi was-was melihat potensi penyebarannya.

Kompas.com
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak cemas melihat potensi penyebaran varian Omicron di ibu kota. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Masyarakat Jakarta diminta waspada terhadap Covid-19 varian Omicron yang mulai merebak di Ibu Kota.

Varian Omicron berpotensi membuat rumah sakit (RS) kembali penuh seperti halnya varian Delta yang menyerang pada Juni-Juli 2021 lalu.

"Penyebaran Omicron sangat cepat walaupun gejalanya tidak seberat varian Delta yang luar biasa di gelombang kedua, namun kasus Omicron juga bisa membuat RS jadi penuh dan bikin kesulitan di masyarakat," kata anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Pemkot Tangerang akan Gelar Vaksinasi Covid-19 Booster untuk para Lansia Pekan Depan

Gilbert mengatakan, hal ini dibuktikan dengan adanya penutupan RSDC Wisma Atlet ketika seorang petugas kebersihan di sana positif Omicron. Bahkan sekarang, penyebaran Omicron sudah semakin menyebar menjadi transmisi lokal dengan jumlah yang terpapar mencapai 150 orang lebih.

"Angka kasus dengan tren ke atas atau menaik sebaiknya diwaspadai kemungkinan menyebar dengan cepat, karena masyarakat yang sudah tervaksinasi juga dapat diinfeksi," ujarnya.

Dia menambahkan, masyarakat juga harus diingatkan kemungkinan kasus infeksi Omicron naik lagi dan menimbulkan gelombang ketiga.

"Kuncinya adalah 5M, dan pengawasan oleh TNI Polri perlu karena kalau sudah banyak yang terinfeksi, beban negara juga berat," ucap mantan Wakil Ketua Regional South East Asia Regional Office International Agency for Prevention of Blindness WHO ini.

Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut sebanyak 162 kasus Covid-19 varian Omicron terdeteksi di Ibu Kota. 

Orang nomor dua di Ibu Kota ini menuturkan per 2 Januari 2022 terdapat 135 kasus Omicron. Sedangkan, pada Senin (3/1/2022) ini bertambah 27 kasus.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza).
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza). (Warta Kota)

Adapun rinciannya 15 kasus berdasarkan hasil pengecekan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan dan 12 kasus dari Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab Cilandak. "Jadi totalnya sudah mencapai 162 orang," ucap Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/1/22) malam.

Gilber pun meminta agar pelajar yang belum divaksin Covid-19 dilarang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Mereka yang belum divaksin berpotensi besar memiliki gejala berat bila terpapar Covid-19.

Menurut Gilbert, masih ada pelajar di Jakarta yang belum divaksin Covid-19, walau angkanya memang rendah. Meski begitu, penyebaran Covid-19 patut diwaspadai dengan prokes 5M.

Baca juga: Sudin Perhubungan Jakarta Utara Stop Operasi Ratusan Angkutan Umum dan Barang yang Bandel

"Vaksinasi yang diterima baru dosis pertama. Vaksinasi ini tidak sepenuhnya mampu menghadang varian Omicron, sementara siswa mempunyai mobilitas yang tinggi apalagi seperti euforia karena sudah lama tidak masuk sekolah," kata Gilbert berdasarkan keterangannya, Selasa (4/1/2022).

Gilbert mengatakan, persoalan pelajar usia 6-17 tahun belum divaksin merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk pemerintah maupun orangtua.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved