Ikatan Dokter Anak Rekomendasikan Siswa di Bawah 6 Tahun Tak Ikuti PTM, Ini Kata Disdik DKI

IDAI merekomendasikan anak berusia di bawah 6 tahun tak mengikuti pembelajaran tatap muka.

Warta Kota/Miftahul Munir
Gelar PTM 100 Persen di SMP Bina Insan Mandiri, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dengan kapasitas bisa 100 persen, mulai Senin (3/1/22).

Hal tersebut direspon oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

IDAI merekomendasikan anak berusia di bawah 6 tahun tak mengikuti pembelajaran tatap muka.

Menanggapi rekomendasi itu, Kepala Sub Bagian Humas Kerja Sama Antar Lembaga pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radjagah mengatakan bahwa tujuan PTM sebelumnya, memang melibatkan anak-anak TK (Taman Kanak-kanak) tersebut.

Sebab para guru juga sudah memberikan pengalaman untuk kesiapan belajar saat masa pandemi Covid-19.

"Tujuan kita PTM sebelumnya kan melibatkan anak-anak TK itu. Sebelumnya DKI Jakarta sudah melakukan PTM dan itu sudah melibatkan 3 tahun, TK gitu. Artinya itu kondisi sesungguhnya, guru TK itu sudah kita berikan pengalaman untuk bagaimana pembelajaran di masa pandemi," jelas Taga, Senin (3/1/22).

Menurut Taga, untuk kapasitas 100 persen di TK itu sendiri, jumlah siswanya paling banyak 22 orang.

Baca juga: Viral, Pengemudi Mobil Acungkan Pistol ke Pemilik Motor Yang Ditabraknya

Baca juga: Irwansyah Dirugikan Rp 5 Miliar Setelah 4 Rumah dan 1 Mobil Miliknya Dijaminkan Hafiz Fatur di Bank

Baca juga: Tanggapi Proses Hukum Habib Bahar, Sahroni Minta Polisi Adil, Proses Hukum Juga Husin Shihab

"Ya betul, kalau TK 100 persen juga nggak banyak , hanya 22 orang, tidak seperti sekolah-sekolah di atasnya," ucapnya.

Menurutnya, pengawasan protokol kesehatan (prokes) juga akan diperketat lagi.

"Untuk pengawasan di sekolah pun juga sama, di perketat lagi," tambahnya.

Kendati demikian, kata dia, untuk mengantisipasi adanya virus Covid-19 pihak sekolah akan berupaya seoptimal mungkin membuat PTM tetap aman dan nyaman.

Baca juga: Diduga Gunakan Buzzer, Serangan Negatif Terhadap Galon Polikarbonat Berlanjut

Baca juga: Raffi Ahmad Mulai Fokus Siapkan RANS PIK Basketball di IBL 2022 Setelah RANS Cilegon FC Lolos Liga 1

Baca juga: Kerja Sama dengan TNI AL, BSI Sediakan Layanan Pembayaran Gaji Anggota TNI AL

"Kan virus itu bukan hanya di sekolah saja, di lingkungan masyarakat itu berbahaya juga.Artinya kita tetap berupaya semaksimal mungkin mengkondisikan sekolah tetap aman, belajar nyaman, belajar juga sesuai dengan tujuan kurikulum mudah-mudahan bisa yang kemarin tertinggal itu cepat dikejar dalam PTM yang 100 persen ini, serta tetap mengedepankan kesehatan keselamatan," katanya.

Seperti diketahui, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan anak berusia di bawah 6 tahun tak mengikuti pembelajaran tatap muka.

Rekomendasi itu disampaikan IDAI merespons Pemprov DKI Jakarta yang memulai sekolah tatap muka 100 persen.

"Untuk kategori anak usia dibawah 6 tahun, sekolah pembelajaran tatap muka belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru," demikian rekomendasi IDAI yang ditandatangani Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso, Minggu (2/1/2022).

Baca juga: Rey Utami Kecewa Penyedia Layanan Pemesanan Hotel, Booking Vila di Bali yang Ditutup 2 Tahun Lalu

Baca juga: Wagub Ariza: 162 Kasus Omicron Terdeteksi di Jakarta

Baca juga: RANS Cilegon FC Lolos Liga 1, Raffi Ahmad: Kalau Nggak Ada Selebritis FC, Nggak Ada RANS Cilegon FC

Untuk anak berusia di bawah 6 tahun yang belum bisa mengikuti sekolah tatap muka, IDAI merekomendasikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orang tua di rumah.

Pola pembelajaran juga disarankan banyak melakukan kegiatan di ruang terbuka untuk mengeksplorasi kreativitas anak.

"Misalnya, melakukan permainan daerah di rumah, dan melakukan pembelajaran outdoor mandiri di tempat terbuka masing-masing keluarga dengan modul yang diarahkan sekolah seperti aktivitas berkebun, eksplorasi alam dan sebagainya," demikian lanjut rekomendasi IDAI.(m27)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved