Berita Jakarta
Disdik DKI Pastikan Apabila Ada Kasus Positif Covid-19 saat PTM, Sekolah Langsung Ditutup
Meski demikian, hingga saat ini kegiatan PTM masih terus berjalan. Belum ada kebijakan bahwa akan diberhentikan.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR -- Kepala Sub Bagian Humas Kerja Sama Antar Lembaga pada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radjagah mengatakan ia bersama pihaknya akan terus mengkaji dan menganalisa terkait kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas kapasitas 100 persen di Ibu Kota.
"Kalau kajian atau analisa setiap harinya senantiasa terus mengumpulkan data-data di lapangan. Makanya kita instruksikan kepala sekolah untuk melakukan hal itu," ucap Taga kepada wartawan, Selasa (4/1/22).
"Setiap sekolah yang melaksanakan PTM ini melaporkan setiap hari kondisi yang sakit atau tidak, yang hadir, atau tidak ke sistem," tambahnya.
Baca juga: Masyarakat Jakarta Diminta Waspada, Kasus Omicron Berpotensi Buat RS kembali Penuh
Lanjutnya, kata dia, apabila terdeteksi kasus Covid-19 di lingkungan sekolah, maka sekolah tersebut akan langsung ditutup.
"Kalau membahayakan kan bukan hanya anak-anak saja guru-guru juga bahaya juga, sudah cukup lah guru-guru kita meninggal karena Covid," jelasnya.
Kendati demikian, hingga saat ini kegiatan PTM masih terus berjalan. Belum ada kebijakan bahwa akan diberhentikan.
Baca juga: Terkait Vaksin Booster, Dinkes DKI Masih Tunggu Kebijakan Pemerintah Pusat
"Masih berjalan, berjalan sementara belum ada kebijakan untuk di setop," tambahnya.
Lanjutnya, kata dia, sudah tercatat jumlah guru yang sudah divaksin di DKI Jakarta di atas 80 persen.
"Untuk jumlah guru yg sudah divaksin DKI di atas 80 persen lebih, hampir angka 90 persen lah kalau ada yang belum itu kondisi karena kondisi guru tersebut karena komorbit kemudian juga sakit gitu,", tutupnya.
Vaksinasi booster tunggu pemerintah pusat
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan terkait vaksin dosis ketiga atau vaksinasi booster masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.
"Kalau vaksinasi booster, tentu kita harus menunggu keputusan Pempus karena kita tidak bisa mendahului," ucap Dwi saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/22).
Diketahui, Pemerintah berencana memulai pelaksanaan program vaksinasi dosis booster pada 12 Januari 2022 mendatang.
"Infonya tanggal 12 Januari, tapi secara teknis kelompok mana dulu nanti boleh memulai apakah lansia, kan kita dengar lansia," tambah Dwi.
Baca juga: IPW Soroti Proses Kilat Bahar Smith Jadi Tersangka, Bandingkan dengan Kasus Denny Siregar
Diangkat Heru jadi Komisaris LRT Jakarta, Azas Tigor Nainggolan Janji Tetap Akan Kritisi Pemprov DKI |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Seorang Wanita Ditemukan Tewas Mengambang di Pinggir Danau Citra Garden Kalideres |
![]() |
---|
Kasus Kecelakaan Kerja Meningkat, BPJamsostek Mampang Gelontorkan Rp12,3 Miliar Bayarkan Klaim JKK |
![]() |
---|
Arab Saudi Sponsori Renovasi Masjid JIC, Heru Budi Hartono akan tanya ke Kemenag RI |
![]() |
---|
Heru Budi Hartono Ungkap Alasan Angkat Azas Tigor Nainggolan sebagai Komisaris PT LRT Jakarta |
![]() |
---|