Karantina

Politisi PDIP Kasihan pada WNI yang Habis Plesir Mengeluarkan Dana Besar untuk Karantina

Politisi PDIP, Charles Honoris, membela WNI berduit yang keberatan mengikuti karantina setelah plesir keluar negeri.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Politisi PDIP Charles Honoris membela WNI yang habis plesir keluar negeri. Menurutnya, kewajiban karantina di hotel memberatkan orang berduit itu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Politisi PDIP, Charles Honoris, bermanuver membela orang berduit yang habis jalan-jalan dari luar negeri.

Charles yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu merasa iba melihat WNI yang habis melakukan perjalanan keluar negeri pada libur Nataru ini.

Menurutnya, karantina 10 hingga 14 hari sangat memberatkan WNI yang habis plesir itu.

Baca juga: Legislator Serahkan Hasil Reses ke Anies, Minta Pemerintah DKI Jakarta Tindaklanjuti

Pandangan Charles yang nyeleneh ini tentu  berseberangan dengan peraturan pemerintah, yang nota bene disetujui oleh Presiden Jokowi.

Sebelumnya, kebijakan tersebut tercantum dalam Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 1 tahun 2022 tentang Pintu Masuk (Entry Point), Tempat Karantina dan Kewajiban RT-PCR bagi WNI Pelaku Perjalanan Luar Negeri.

"Penerapan masa karantina selama 10 sampai 14 hari jelas memberatkan secara ekonomi atau psikis bagi banyak pelaku perjalanan, baik yang dengan biaya sendiri atau yang ditanggung negara," kata Charles kepada wartawan, Senin (3/1/2022).

"Bayangkan, seorang pelaku perjalanan yang biaya karantinanya tidak ditanggung negara harus merogoh puluhan juta rupiah untuk menjalani karantina di hotel-hotel tertentu selama 14 hari," lanjutnya.

Baca juga: Kabupaten Bekasi Rawan Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung, Damkar Siaga 24 Jam

Menurut Charles, di tengah meningkatnya kasus Covid-19 akibat varian Omicron, pemerintah harus mempercepat upaya vaksinasi dan booster bagi masyarakat.

Melalui vaksinasi dan booster masyarakat akan mendapatkan perlindungan dari sakit keras dan kematian.

Charles juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu terlampau panik dengan varian Omicron.

"Data-data awal dari beberapa negara seperti Afrika Selatan dan Inggris menunjukkan bahwa Omicron memang sangat menularkan, tetapi gejala yang ditimbulkan relatif ringan,” katanya.

“Beberapa pakar dan peneliti sudah menyebutkan bahwa varian omicron bisa membawa kita memasuki fase endemi dari pandemi," ucapnya.

Baca juga: Teh Celli Dampingi Istri Menkes Meninjau Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di RSUD Karawang

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mulai khawatir atas penyebaran varian Omicron.

Karena itu, Budi memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan agar tak terjadi ledakan varian Omicron.

Menurut Budi, salah satu langkah konkret adalah memperketat karantina bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari luar negeri.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved