Partai Politik
Said Iqbal: Parpol Oposisi Saat Ini Setengah Hati, Beda dengan PDIP di Zaman SBY
Said menilai, ketika partai yang dianggap menjadi harapan penyeimbang di parlemen, ternyata ketika diminta menjadi saksi fakta, malah menghindar.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menilai partai politik di luar pemerintah, tak benar-benar menunjukan sikap sebagai penyeimbang di parlemen.
Hal itu disampaikan Said Iqbal dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun Partai Buruh yang disiarkan di kanal YouTube Bicaralah Buruh, Kamis (30/12/2021).
"Partai Buruh berpendapat partai politik yang berperan sebagai oposisi, setengah jalan atau setengah hati," ucap Said Iqbal.
Baca juga: Indonesia Masih Bebas Zona Merah Covid-19, Kuning Terus Berkurang Jadi 408
Ia pun mencontohkan kasus proses pembuatan Undang-undang KPK dan Undang-undang Cipta Kerja.
Said menilai, ketika partai yang dianggap menjadi harapan penyeimbang di parlemen, ternyata ketika diminta menjadi saksi fakta, malah menghindar.
Padahal, ketika terjadi judicial review UU KPK serta UU Cupta Kerja di Mahkamah Konstitusi, di situlah partai penyeimbang di parlemen berani mengungkap jika telah terjadi proses pembentukan undang-undang yang menyimpang dari Undang-undang P3 maupun UUD 1945.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Tambah Jadi 106, Tak Ada di Jakarta dan Bali
"Tapi sayangnya ketika kita minta sebagai gerakan sosial waktu itu, belum ada Partai Buruh, sebagai gerakan serikat buruh, mereka menolak."
"Jadi, setengah jalan, setengah hati," tutur Said.
Ia pun membandingkan peran PDIP yang sangat kuat sebagai oposisi, di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Partai Gelora Bakal Gugat Presidential-Parliamentary Threshold, Juga Minta Pilpres-Pileg Dipisahkan
"PDIP memainkan peran oposisi tunggal dan sangat luar biasa, rakyat merasa ada saluran aspirasi politik."
"Dan ketika ada Pak Presiden Jokowi dari 2014-2019 dan 2019 sampai nanti 2024, partai oposisi setengah hati, setengah jalan. Beda dengan PDIP waktu oposisi," beber Said Iqbal. (Fransiskus Adhiyuda)