Virus Corona
Menko PMK Bilang Transmisi Lokal Omicron Masih Bisa Dikontrol, Belum Sampai Berkembang Biak
Menurut Muhadjir, saat ini penularan Omicron masih terbatas dari masyarakat yang pulang dari luar negeri.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kasus transmisi lokal Covid-19 varian Omicron sudah ditemukan di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, sejauh ini transmisi lokal varian Omicron masih dapat dikontrol.
"Transmisi lokal masih bisa dikontrol, artinya belum sampai berkembang biak."
Baca juga: Cuma Enam Partai yang Lolos ke DPR Berdasarkan Survei Terbaru SMRC, PDIP Nomor Satu
"Mudah-mudahan sepanjang penjelasan Pak Menkes, Insyaallah semua masih terkendali," ucap Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (28/12/2021).
Menurut Muhadjir, saat ini penularan Omicron masih terbatas dari masyarakat yang pulang dari luar negeri.
Muhadjir mengatakan, pemerintah telah berupaya melakukan pengetatan pemeriksaan kedatangan dari luar negeri.
Baca juga: KRONOLOGI Kasus Pertama Transmisi Lokal Omicron di Indonesia, Pria Warga Medan, Sempat Makan di SCBD
"Karena ini masih pada level terbatas, terutama mereka yang datang dari luar negeri, dan kita sudah melakukan pengawalan yang ketat di pintu masuk, mulai darat, laut, dan udara," ucap Muhadjir.
Dirinya meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Destinasi di Indonesia, menurutnya, tidak kalah menarik dibanding di luar negeri.
Baca juga: Molnupiravir dan Paxlovid Siap Dipakai Tahun Depan, Khusus Pasien Covid-19 Berkategori Sehat
"Tidak usah keluar negeri, Indonesia saja belum dijelajahi kok mau keluar negeri."
"Kita putar-putar tiga bulan belum habis loh dan banyak yang indah," papar Muhadjir.
Kronologi
Kasus transmisi lokal Covid-19 varian Omicron ditemukan Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, pasien itu adalah seorang pria berusia 37 tahun asal Medan, Sumatera Utara.
Ia tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir, maupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.
Baca juga: Tanggapi Pidato Giring Ganesha, Politikus PPP: Anak Muda Harusnya Suka Adu Program, Bukan Adu Domba
"Yang terbaru adalah kasus laki-laki usia 37 tahun, tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir, ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/12/2021).
Pria tersebut tiba di Jakarta bersama istrinya, pada 6 Desember.
Kemudian, pada 17 Desember, ia sempat mengunjungi salah satu restoran di Mall Astha District 8 SCBD.
Baca juga: Pemerintah Diminta Bikin Aturan Denda Bagi Pelanggar Aturan Karantina Terpusat
Ketika hendak kembali ke Medan, pada 19 Desember ia melakukan tes antigen dan hasilnya dinyatakan positif.
"Dikarenakan yang bersangkutan berencana untuk kembali ke Medan," imbuh Nadia
Tes PCR kemudian dilakukan pada 20 Desember, dan konfirmasi Omicron didapatkan dari laboratorium pada 26 Desember.
Baca juga: Terpilih Jadi Rais Aam PBNU, Miftahul Akhyar Diminta Segera Lepas Jabatan Ketua Umum MUI
Sebagai tindak lanjut, Nadia menuturkan, yang bersangkutan dievakuasi untuk melakukan isolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso
Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan Dinas Parekraf untuk mendatangi tempat yang didatangi pasien, seperti di SCBD dan juga di sekitar tempat tinggal yang bersangkutan
"Serta melakukan tracing terkait kegiatan yang dilakukan bersangkutan selama berada di Jakarta," ucap Nadia.
Tanpa Gejala
Nadia memaparkan, kondisi klinis pasien tidak menunjukkan gejala atau tanpa gejala, sejak dinyatakan positif Covid-19.
"Kondisi klinis daripada yang bersangkutan ini tidak bergejala."
"Jadi sama sekali kita tidak temukan gejala sampai dengan hari ini."
Baca juga: Janji Libatkan Said Aqil Siraj dalam Kepengurusan PBNU, Gus Yahya Bakal Kencan dengan Tim Formatur
"Artinya sejak dia terdiagnosis positif dari rapid antigen kemudian dengan pemeriksaan PCR tanggal 20 dan ini adalah tanggal 27, tidak ada gejala khusus ataupun tidak ditemukan gejala, artinya orang ini adalah tanpa gejala," terang Nadia.
Meski tak bergejala, Nadia mengungkapkan, pasien perlu mendapatkan perawatan di RSPI Sulianti Saroso, lantaran merupakan kasus pertama transmisi lokal.
"Jadi kita ingin memastikan, meminimalisasi kemungkinan penularan yang mungkin terjadi, karena kita tahu fasilitas untuk rumah sakit itu jauh lebih baik daripada isolasi."
Baca juga: Selama 10 Hari Karantina di Hotel, Pelaku Perjalanan dari Luar Negeri Tak Boleh Keluar Kamar
"Sambil kita mempelajari pola klinis daripada Omicron yang tertular dengan transmisi lokal ini," paparnya.
Menurut Nadia, pengendalian infeksi di rumah sakit akan lebih baik dan lebih ketat pengawasannya.
"Oleh karena itu kita membawa yang bersangkutan ini ke RSPI Sulianti Saroso, tidak dilakukan isolasi atau karantina di Wisma Atlet," ucapnya.
Hingga Selasa (28/12/2021), terdapat 47 kasus konfirmasi positif Omicron di Indonesia, di mana 46 kasus dia antaranya adalah kasus impor, dan satu kasus transmisi lokal. (Fahdi Fahlevi)