Muktamar NU
Yahya Staquf Ungguli KH Said Agil dan Asad Ali Balon Ketua Umum PBNU, KH Miftachul Akhyar Rais Aam
Proses penghitungan suara masih berlangsung, untuk menentukan apakah KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengalahkan petahana KH Said Aqil Siradj?
"Yang dapat 99 suara tadi itu kemudian diminta untuk musyawarah di antara mereka," imbuh M Nuh.
Lantunkan Selawat
Para muktamirin pendukung Gus Yahya pun langsung merayakannya dengan melantunkan selawat.
Para muktamirin yang tidak bisa masuk kedalam ruangan panitia membuka nonton bareng (nobar) di samping halaman GSG Unila, Jumat (24/12/2021).
Tampak para pendukung Calon Ketum PBNU sangat tegang saat menonton perhitungan suara tersebut.
Para penonton baik usia tua muda sangat antusias.
Melalui layar televisi berukuran 41 inch, para penonton dengan seksama menyaksikan perhitungan yang dilakukan panitia.
Para penonton langsung berteriak setelah mengetahui Gus Yahya unggul.
"Alhamdulillah Allahu akbar," seru para penonton yang dilanjutkan selawat secara terus menerus.
KH Miftachul Akhyar Terpilih Menjadi Rais Aam

Agenda penting lain dalam muktamar ke-34 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama adalah pemilihan Rais Aam.
Kamis malam hingga Jumat dini hari, dilangsungkan pemilihan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Musyarawah mufakat ditempuh 9 kiai sepuh yang tergabung dalam tim ahlul halli wal aqdi (AHWA).
Pemilihan Rais Aam akan menggunakan sistem ahlul halli wal aqdi (AHWA). Sistem AHWA adalah mekanisme yang diterapkan untuk memilih Rais Aam PBNU oleh 9 ulama senior dengan cara musyawarah mufakat.
AHWA beranggotakan 9 ulama NU senior yang dipilh dengan kriteria beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah al Nahdliyah, wara', zuhud, bersikap adil, berilmu (alim ), integritas moral, tawadlu', berpengaruh, dan mampu memimpin.
KH Miftachul Akhyar terpilih menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (24/12/2021) dini hari.