Lifestyle
Memilih Camilan saat Anak Masuk Periode Emas, Selain Pemenuhan Nutrisi juga Stimulasi Seusai Usia
Pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) adalah periode penting bagi seorang ibu dan juga bayi yang sedang belajar makan
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: LilisSetyaningsih
Makanan pendamping ASI yang sehat dan tepat diperlukan untuk menyediakan energi dan nutrisi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan.
Pilihan camilan tak hanya berfungsi melengkapi kebutuhan nutrisinya, tetapi dirancang khusus untuk mendukung dan memberi stimulasi pertumbuhan dan motorik sesuai dengan tahapan usianya.
Baca juga: 5 Pilihan Jadikan Perayaan Tahun Baru tetap Lebih Seru dan Berkesan
Baca juga: Konsep Mindful Parenting untuk Wujudkan Kebiasaan Makan yang Baik pada Balita
Brian Hartono mengatakan, hingga hari ini masalah gizi buruk masih ada di Indonesia.
Profil Anak Indonesia 2019 mengungkapkan bahwa balita yang statusnya gizi buruk dan kurang gizi masing-masing sebesar 3,9 dan 13,8 persen.
Selain itu, sekitar 30,8 persen anak balita mengalami stunting. Mereka terdiri dari balita yang sangat pendek dan balita pendek, masing-masing sebesar 11,5 persen dan 19,3 persen (Profil Anak Indonesia 2019 oleh Kementerian Pemberdayaan).
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan setelah lahir menjadi salah satu tahapan yang sangat penting dalam perkembangan si kecil.
Baca juga: Bidan Menjadi Garda Terdepan dalam Mengawal Kesehatan ibu dan anak, Termasuk Turunkan Angka Stunting
Pada saat usia si kecil menginjak 6 bulan, ia sudah siap diperkenalkan MPASI.
Selain bermanfaat memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak lagi bisa dipenuhi ASI, pemberian MPASI yang sehat dan tepat juga bermanfaat untuk mengasah atau stimulasi motorik dan sensorik termasuk kemampuan oromotor (kemampuan dasar yang berhubungan dengan gerakan mulut termasuk lidah, gigi,bibir, dan rahang) si kecil.
Head of Medical Kalbe Nutritionals dr. Muliaman Mansyur mengatakan, si kecil harus mendapatkan nutrisi penting seperti nutrisi makro (protein, karbohidrat, lemak) yang berasal dari beras, biji-bijian, susu, dan daging.
Dibutuhkan juga nutrisi mikro seperti zat besi, kalsium, dan vitamin D yang bisa didapatkan dari telur, sayuran, dan buah.
Baca juga: Pandemi Persulit Akses Nutrisi dan Pendidikan Anak Indonesia
"Selain itu, berikan juga kasih sayang dan stimulasi pada si kecil,” ungkap dr. Muliaman Mansyur.
Sejak berusia enam bulan, si kecil sudah perlu diperkenalkan pada dua hingga tiga camilan bergizi (selain tiga kali makan seimbang) setiap harinya.
Tentu saja tekstur dan rasa harus diberikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. W
Waktu mengudap camilan(snacking) adalah kesempatan tambahan untuk memperkenalkan makanan yang lebih bervariasi dan sehat pada mereka.
Baca juga: Sambut 2022 dengan Pilihan Warna “Bright Skies” yang Memberi Ketenangan Pikiran
Camilan juga bisa menambah jumlah vitamin dan nutrisi dalam makanannya, serta menjaga energinya agar dia bisa bermain, bereksplorasi, dan belajar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/ilustrasi-bayi-sedang-ngemil.jpg)