Formula E
Untuk Redam Polemik, Ariza Ungkap Lokasi Sirkuit Formula E Segera Diumumkan
Wagub DKI Ahmad Riza Patria meminta publik bersabar, karena dalam waktu dekat Pemprov DKI akan umumkan lokasi Sirkuit Formula E.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan untuk lokasi sirkuit Formula E akan segera diumumkan dalam waktu dekat ini.
Orang nomor dua di Ibu Kota ini mengatakan ia bersama pihaknya saat ini tengah mendiskusikan dan terus menggodok lokasi mana yang paling cocok untuk penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut.
Baca juga: Uang Habis Oleh Investasi Bodong, Sasha Bangkit Ikuti Fitur Nabung Rutin di Bibit
"Penetapan sirkuit kita masih tunggu ya, tunggu saja nanti segera akan diumumkan," ucap Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/12/21) malam.
Adapun pembahasan terkait lokasi ini terus dibahas Pemprov DKI bersama pihak Formula E Operations (FEO) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Dilansir dari Kompas.com, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto mengatakan, lokasi sirkuit Formula E akan diumumkan pada 23 Desember 2021.
"Tanggal 23 diumumkan, sudah disurvei tim FEO," kata Widi saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (17/12/2021).
Widi tidak memberikan bocoran soal lokasi yang kemungkinan besar dipilih dari lima opsi lokasi sirkuit Formula E.
Saat ini, kata Widi, belum ada keputusan dan penentuan lokasi masih dibahas intensif oleh panitia pelaksana, Jakpro, dan pihak Formula E.
Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Perpanjang Masa Karantina Jadi 14 Hari, Jika Omicron Menyebar Luas
"Lagi dibahas intensif tim Jakpro, IMI (Ikatan Motor Indonesia sebagai panitia) dan FEO (Formula E Operations)," tutur Widi.
Adapun lima opsi lokasi sirkuit Formula E pernah diungkapkan oleh Ketua Umum IMI yang juga Dewan Pengarah Pelaksanaan Formula E Bambang Soesatyo.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menyebutkan, opsi pertama berada di Jalan Protokol Sudirman.
Opsi kedua bertempat di kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, ketiga di sekitar Jakarta International Stadium (JIS), keempat di Jakarta International Expo Kemayoran, dan terakhir di kawasan Ancol.
"Itu ada lima yang nanti kita usul," kata Bamsoet di Gedung Blackstone, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2021).
Sementara itu, politikus Gerindra Arief Poyuono mengatakan bahwa Anies berpotensi gagal jadi Presiden dalam Pilpres 2024 mendatang karena Formula E.
"Pegang itu, pasti nggak akan jadi," ucap Arief saat diskusi yang digelar oleh Total Politik bertema 'Mungkinkah Capres Teratas Versi Survei Berubah' di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (5/12/21).
Baca juga: Jaga Daya Tahan Tubuh di Akhir Tahun dengan Minum Kombinasi Habbatussauda dengan Madu
Dirinya menyebut hal ini lantaran adanya pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait ajang balap Formula E.
"Pasti nggak akan jadi, karena akan ada masalah ke depannya. Kesandung KPK (soal) Formula E. Hati-hati loh," tambahnya.
Lanjutnya, kata Arief, sejauh ini dirinya belum menemukan sosok tokoh yang merangkul.
Kendati demikian, masyarakat Indonesia membutuhkan tokoh baru, namun bukan tokoh yang menghabiskan warisan seperti Anies, Ganjar dan Prabowo.
Arief mencontohkan, yang memilih Prabowo itu memang fans prabowo dan orang yang tidak suka dengan Jokowi.
"Begitu juga Anies mndapatkan warisan seperti yang tadi dibilang. Artinya kan lembaga survei ini menang benar. Tapi ketiga orang ini bukan Presiden yang akan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa setelah 2024," tutupnya.
Survei IPO, Anies posisi puncak
Berdasarkan survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduduki posisi puncak dengan mendulang suara 21.3 persen.
Sementara itu secara mengejutkan elektabilitas Menparekraf Sandiaga Uno bertengger di posisi kedua dengan 13.8 persen, menggeser beberapa nama top survei yang selama ini dirilis, seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Adapun elektabilitas Ganjar Pranowo menurut hasil survei IPO berada di posisi berada di urutan ke-3 dengan 11,6 persen.
Sementara itu elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di urutan ke-6 dengan angka keterpilihan 7,5 persen.
Elektabilitas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menguat dan mendekati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang konsisten berada di 5 besar tokoh nasional populer.
Berdasarkan survei terbaru IPO, Zulhas menempati urutan 7 dengan angka 4,2 persen, tepat di bawah Ridwan Kamil dengan angka keterpilihan 7,5 persen di urutan 6.
Sedangkan elite PDIP yang menjabat sebagai Ketua DPR RI Puan Maharani memperoleh 2,9 persen.
Survei IPO dilakukan pada periode 29 November-2 Desember 2021.
Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), dan melibatkan 1.200 responden. Sampling error dalam survei ini sebesar 2,50 persen.
"Situasi ini menggambarkan jika popularitas di dunia maya, belum tentu sinergi dengan realitas di masyarakat secara umum," kata peneliti utama IPO Catur Nugroho dalam rilis surveinya, Sabtu (4/12/2021).
Catur mengatakan, bertahannya keterpilihan Zulhas di posisi tengah dapat mencerminkan apa yang terjadi di masyarakat, berbeda dari riuhnya media sosial.
Keterpilihan Zulhas juga disebut karena terjadinya keberhasilan konsolidasi di tingkat masyarakat.
Berbeda dengan keterpilihan Puan Maharani yang meski meningkat, tapi masih cukup tertinggal. Sedangkan Airlangga Hartarto justru cenderung menurun.
"Bisa saja apa yang terjadi di kelas masyarakat berbeda, antara riuhnya media sosial dengan riuhnya realitas."
"Sehingga Zulkifli Hasan mampu menembus perolehan kelas menengah, jauh lebih baik dibanding Puan Maharani atau Airlangga Hartarto," ulas Catur.