Banjir
Dipa Pasrah Bahan Baku untuk Membuat Tahu Bulat Terendam Banjir
Dipa Gunawan, pedagang tahu bulat hanya bisa bengong menatap banjir yang masuk ke dalam rumahnya. Selain menyisakan kotoran, bahan baku dagangan rusak
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Banjir setinggi satu meter melanda kawasan Kunciran, Pinang, Kota Tangerang sejak sore hingga dini hari.
Banjir tersebut mulai muncul sekitar pukul 17.00 WIB, setelah satu jam hujan mengguyur.
Tak lama berselang, sekitar pukul 18.00 WIB petang, banjir mulai memasuki puluhan rumah warga di RT 05/RW 09.
Baca juga: Pembiayaan Alat Berat Menjanjikan, Berikut Langkah Strategis IBF untuk Capai Target di Tahun 2022
Masuknya banjir hingga ke dalam rumah tersebut dikeluhkan oleh warga yang menjadi korban banjir. Pasalnya, air masuk ke dalam rumah, ketika mereka sedang bekerja dan belum pulang.
Salah satunya ialah Dipa Gunawan, seorang pedagang tahu bulat yang harus merelakan bahan-bahan utama dagangannya basi lantaran terendam banjir.
Selain itu, beberapa barang-barang elektronik yang berada di dalam rumahnya juga rusak karena masuknya air ke dalam rumahnya itu.
"Iya hujan tadi ternyata sampai membuat banjir masuk ke dalam rumah saya, cukup tinggi di dalam rumah sampai seukuran 20cm-30cm," ujar Dipa Gunawan saat diwawancarai Wartakotalive.com, Selasa (21/12/2021) dini hari.
"Karena banjir ini ya terpaksa merugi karena bahan-bahan untuk membuat tahu bulat dagangan saya terendam banjir, barang-barang juga kayaknya rusak kaya handphone tadi ikut kerendam juga," imbuhnya.
Baca juga: Ditahan Imbang PSIM Yogyakarta, PSMS Medan Yakin Lolos ke Semifinal Liga 2
Dipa menjelaskan, dalam dua bulan terakhir banjir telah dua kali masuk sampai ke dalam rumahnya, dan sebanyak itu juga ia harus menanggung kesulitan karena hal yang sama.
Kini, ia hanya bisa mengantisipasi untuk memindahkan barang dagangannya dan barang-barangnya ke tempat lebih tinggi, guna menghindari hal yang sama terjadi lagi.
"Dalam dua bulan terakhir sudah dua kali banjir sampai masuk ke rumah saya, kalau banjir di depan mah sudah sering, tapi kalau sampai masuk ke rumah sudah dua kali," katanya.
"Ya mau gimana lagi, saya cuma mindahin barang-barang aja ke tempat lebih tinggi, abis yang namanya cuaca kan kita enggak bisa memperkirakan kapan hujan besar yang bikin air sampai masuk ke rumah," sambungnya.
Baca juga: Aplikasi ini Bantu Lebih dari 85.000 Anak Muda Indonesia Atur Pengeluaran Antiboncos
Melalui pantauan Wartakotalive.com pada pukul 00.30 WIB, banjir masih berada di dalam rumah kontrakan milik Dipa.
Titik banjir tertinggi berada Jalan Sultan Ageng Tirtayasa dengan ketinggian satu meter dan merendam puluhan rumah disekitarnya.
Banjir tersebut membuat ratusan warga harus terjaga hingga malam hari, untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu hujan turun dan air kembali naik.