SIDANG Etik Selesai, Polisi yang Tolak Laporan Korban Resmi Diusir Polda Metro Jaya
Polisi yang viral lantaran ketahuan menolak laporan korban perampokan di Pulogadung, Jakarta Timur resmi diusir dari instansi Polda Metro Jaya.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polisi yang viral lantaran ketahuan menolak laporan korban perampokan di Pulogadung, Jakarta Timur resmi diusir dari instansi Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa sidang etik baru saja dilaksanakan oleh anggota Polsek Pulogadung Aipda Rudi Pandjaitan pada Jumat (17/12/2021).
Sidang etik berlangsung selama tiga jam yakni pukul 14.00 WIB hingga 17.15 WIB.
Baca juga: Polisi Tetapkan Tersangka Pegawai Honorer Kelurahan Jombang yang Lecehken Tiga Siswi SMK
Dari hasil sidang etik tersebut terdapat dua keputusan.
Keputusan pertama, Rudi dinyatakan terbukti sah melanggar Peraturan Kapolri No 14 tahun 2011.
Maka atas hal itu, Rudi dijatuhi sanksi etik dan sanksi administrasi.
Sanksinya ialah, Rudi akan dikeluarkan dari wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Baca juga: Polisi Tetapkan Tersangka Pegawai Honorer Kelurahan Jombang yang Lecehken Tiga Siswi SMK
"Yang bersangkutan akan dipindahtugaskan ke wilayah berbeda yang bersifat demosi ini, Polda Metro Jaya akan beri rekomendasi dan usulan ke Mabes Polri terhadap pemindahan yang bersangkutan ke daerah berbeda bersifat demosi," ujarnya di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan.
Zulpan mengaku belum ketahui pasti kemana Rudi dipindahkan. Sebab hal itu merupakan wewenang Mabes Polri.
Namun, mereka sudah memberikan rekomendasi lokasi pemindahan Aipda Rudi.
Baca juga: Update Kecelakaan Fortuner Pelat Dinas Polisi, Saksi Heran yang Jadi Tersangka Justru Orang Lain
"Tapi terkait rekomendasi itu masih kami bahas," jelasnya.
Sebelumnya seorang wanita kerampokan saat mengambil uang tunai di ATM Pulogadung, Jakarta Timur.
Saat melapor ke kepolisian, bukannya laporan diterima korban malah disuruh pulang ke rumah oleh pihak Polsek Pulogadung.
Korban juga merasa terlecehkan karena sempat diomeli Aipda Rudi karena kerampokan.
"Setelah itu, polisi tersebut justru ngomelin saya 'lagian Ibu ngapain sih punya ATM banyak-banyak, kalau begini jadi repot. Apalagi banyak potongan biaya admin juga, dengan nada bicara tinggi," sambungnya.