Tamu di Panti Pijat Diduga Plus-Plus di Palmerah, Jadi Sasaran Pencuri Helm

Para tamu yang datang biasanya mengendarai sepeda motor yang diparkir di depan pintu masuk panti pijat tersebut.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/ Miftahul Munir
Panti Pijat tempat pencurian helm 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH -- Panti pijat di samping Pasar Slipi di Jalan Anggrek Garuda, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, yang diduga plus-plus mempekerjakan tiga wanita, bagi tamu yang datang.

Dari luar nampak ada tulisan terbuat dari tirai potongan bambu bercat hijau dengan tulisan urut tradisional Pria/Wanita Kalifa mengobati kerik, pegal, cape-cape, keselo dan luluran.

Para tamu yang datang biasanya mengendarai sepeda motor yang diparkir di depan pintu masuk panti pijat tersebut.

Untuk masuk, setiap tamu harus memencet bel karena tempat itu dikunci dari dalam.

Setiba di dalam ada tiga wanita, satu usianya sekira 50 tahunan dan dua diantaranya masih 40 tahunan.

Ada sekira tiga ruangan yang disekat dengan masing-masing diameter kurang lebih panjang dua meter dan lebar satu meter serta ditutup menggunakan gorden.

Pada awalnya panti pijat ini nampak seperti biasa saja mengurut seluruh badan yang merasa pegal.

Namun berdasar informasi yang dihimpun, pemijat wanita tersebut biasanya menawarkan untuk mengurut bagian kemaluan tamu yang datang.

Baca juga: Soal Hoaks Warga Terpapar Omicron, Polisi Belum Berencana Periksa Kepala Dinas

Baca juga: Selain Jebol, Sumur Resapan di Lebak Bulus juga Retak

Baca juga: Wagub Ariza Sebut Rekrutmen Direksi Transjakarta Sudah Ada Prosesnya

Untuk layanan plus itu, tamu diminta membayar Rp. 250 Ribu, biaya tambahan.

Sementara untuk pijat urut biasa selama satu jam tarifnya sekira Rp, 150 ribu.

Bahkan disinyalir bisa juga melakukan hubungan badan dengan pemijat tergantung hasil negosiasi.

Kondisi yang aneh justru dialami oleh tamu pijat berinisial M yang datang ke sana karena selesai mendapat layanan pijat helmnya hilang.

Padahal, tempat parkir di sana tidak ada jalan lagi lantaran di depannya adalah bangunan milik orang lain.

"Parkir taro helm di spion karena berfikir ini sudah enggak ada jalan lagi kan pasti aman," ujar dia Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Kasus Video Asusila Berlanjut, Gisella Anastasia Sambangi Polda Metro

Baca juga: Ustaz Cabul Perkosa 12 Santriwati di Pesantren, Apartemen dan Hotel, KPAI: Vonis 20 Tahun dan Kebiri

Baca juga: PSI Sesalkan Lurah Lebak Bulus Tuding Warga Rusak Sumur Resapan

Namun selesai dipijat dan hendak pulang helmnya sudah tidak ada di sepeda motornya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved