Menag Yaqut Tanggapi Pernyataan Jenderal Dudung Soal Jangan Pelajari Agama Terlalu Dalam

Ia menilai bahwa yang dimaksud Jenderal Dudung adalah jangan mempelajari agama terlalu dalam sendirian tanpa pendampingan

Channel YouTube @Deddy Corburzier
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat berbincang dengan Deddy Corbuzier di acara Podcast Deddy Corbuzier 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menanggapi pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat memberikan kuliah subuh yang mengatakan jangan terlalu dalam mempelajari agama.

Yaqut mengatakan dirinya tidak tahu persis apa yang disampaikan Jenderal Dudung dan harus melihat pernyataan Dudung secara menyeluruh serta tidak sepotong-sepotong.

Menurut Yaqut, ia menilai bahwa yang dimaksud Jenderal Dudung adalah jangan mempelajari agama terlalu dalam sendirian tanpa pendampingan dari guru, kiai, atau ulama.

"Saya tidak tahu persis apa yang dimaksud dan yang dipidatokan KSAD. Tapi saya bisa menduga, yang dimaksud adalah jangan belajar agama sendiri terlalu dalam. Tetapi dalamilah agama dengan bimbingan guru atau kiai atau ulama. Sebagaimana Al Ghazali sampaikan; barangsiapa yang tidak mempunyai guru yang memberi petunjuk, maka setan yang akan menuntunnya," kata Yaqut, kepada wartawan, Senin (6/12/2021).

"Imam Abu Yazid Al Bustomi dalam bahasa lain mengatakan; barangsiapa tidak mempunyai guru, maka imamnya adalah setan. Tapi apa maksud sebenarnya dari pernyataan KASAD, tentu beliau sendiri yang tahu," kata Yaqut.

Baca juga: Berikan Kuliah Subuh, Jenderal Dudung: Jangan Terpengaruh Penyimpangan

Baca juga: Disorot Usai Ingatkan soal Belajar Agama, Jenderal Dudung Silaturahmi dengan Pimpinan PBNU

Seperti diketahui Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengunjungi Kodam XVII Cenderawasih dan Kodam XIV Hasanuddin, beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungannya Jenderal Dudung menyempatkan diri untuk melaksanakan salat subuh berjamaah dengan personil Kodam. Baik di Masjid Nurul Amin di Yayasan Pendidikan Islam Jayapura dan Masjid HM Asyik, Makassar.

Sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang pimpinan kepada anggotanya, KSAD juga menyempatkan diri untuk memimpin salat subuh, dilanjutkan memberikan kuliah subuh dan pemberian bantuan kepada pengurus masjid.

Dalam video yang diunggah akun YouTube Dispenad (TNI AD), Sabtu (4/12/2021), Dudung tampak didampingi Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil saat mengisi tausiah.

Baca juga: Luna Maya Mulai Risih Ditanya Kapan Menikah

Baca juga: Kapolri Paparkan Langkah Jangka Pendek dan Menengah Tangani Erupsi Semeru

Baca juga: Akademisi Nilai Penetapan Teroris ke KKB Sudah Tepat

Dalam kuliah subuhnya, Dudung menyinggung tentang implementasi rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya dengan cara menunaikan sholat 5 waktu.

Dudung pun menyebut tentang ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.

“Untuk melakukan sholat 5 waktu, bagaimana, implementasi dari bersyukur. Yang sudah diciptakan oleh Allah SWT untuk melakukan sholat,” katanya.

“Keimanan itu ada tingkatan-tingkatan keimanan. Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat,” ujar dia.

Tanpa itu semua menurut Dudung, maka akan bisa dipengaruhi oleh paham yang tidak benar.

Apalagi jika hanya berdasar fanatisme sempit berlebihan, janganlah mempelajari agama terlalu dalam karena bisa menyimpang.

Baca juga: Polres Karawang Tangkap Polisi dan Bhayangkari Gadungan yang Bercanda Genit di TikTok

Baca juga: Cerita Ibnu Jamil Saat Ririn Marah di Atas Gunung Parang

Baca juga: Kunjungi Desa Wisata Detusoko, Sandiaga Uno Bantu Alat Kerja Pengrajin Lampu Hias

“Oleh karenanya banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh. Katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama, karena akhirnya terjadinya banyak penyimpangan penyimpangan,” ucap Dudung.

Ia mencontohkan sebagai prajurit harus memiliki dasar yang wajib dipahami dan mengerti yakni Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI. Jika tidak katanya maka menjalankan tugas sebagai prajurit tidak akan maksimal

“Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI," kata Dudung,

Penjelasan Kadispenad

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menjelaskan soal pernyataan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tentang 'jangan terlalu dalam mempelajari agama'.

Menjurut Brigjen Tatang maksud KSAD ialah dalam mempelajari agama harus ada pendampingan guru atau ustaz.

Sebab, lanjutnya, mempelajari agama tanpa pendampingan ahli bisa berpotensi terjadi penyimpangan.

"Itulah maksud yang disampaikan Kasad pada video yang ditayangkan di akun YouTube Dispenad pada saat memberikan kultum usai salat Subuh bersama prajurit Kodam XVIII/Cenderawasih," ujar Brigjen Tatang seperti dikutip dari situs resmi TNI AD, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Harga Aset Kripto Alami Penurunan Hingga 20 Persen, Ini Momentum untuk Beli  

Baca juga: PPKM Level 3 Batal, Ditlantas Polda Metro Jaya Tetap Larang Car Free Night saat Tahun Baru

Baca juga: Ongen Ketua Hanura Provinsi terakhir yang mundur, Melvin Rompies: Jabar dan Jatim sudah duluan

Brigjen Tatang hadir dalam kegiatan kultum tersebut. Dalam kegiatan tersebut, KSAD menjelaskan saat ini banyak orang yang mendalami agama tanpa ada guru yang ahli.

Kondisi tersebut, katanya, bisa membuat seseorang mudah teperdaya oleh oknum yang menafsirkan agama tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah.

"Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan," katanya.

"Misalnya, kata hadis ini ikut. Kemudian, kata hadis yang lain, juga ikut. Oleh karenanya, jangan terlalu dalam mempelajari agama tanpa guru pembimbing yang ahli. Berbeda apabila ada yang mengarahkan dan membimbing dengan benar dan ahli," katanya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved