Bung Hatta Bilang Korupsi Sudah Jadi Budaya di Indonesia, Mahfud MD: Salah dari Sudut Ilmu
Awalnya ia mengungkapkan Wakil Presiden Pertama RI Bung Hatta pernah menyatakan korupsi sudah menjadi budaya di Indonesia.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menegaskan, korupsi bukanlah budaya Indonesia.
Awalnya ia mengungkapkan Wakil Presiden Pertama RI Bung Hatta pernah menyatakan korupsi sudah menjadi budaya di Indonesia.
Pernyataan tersebut, menurut Mahfud, sangat penting, mengingat Bung Hatta merupakan sosok yang dikenal sangat jujur, bersih, dan penuh dedikasi terhadap bangsa ini.
Baca juga: Surati KSAD Minta Dikawal Prajurit TNI, Ini Alasan Legislator Nasdem Hillary Brigitta Lasut
Namun demikian, Mahfud tidak sependapat dengan pandangan Bung Hatta tersebut.
Menurutnya pandangan Bung Hatta tersebut bertujuan untuk mengingatkan agar korupsi jangan sampai menjadi budaya.
Setidaknya, bagi Mahfud, ada tiga alasan ilmiah yang membuat korupsi tidak bisa menjadi budaya di Indonesia.
Baca juga: Usai Sosialisasi, Delapan Mantan Pegawai KPK Ogah Jadi ASN Polri, 4 Oang Belum Kasih Keputusan
Pertama, kata dia, adalah definisi korupsi dan budaya yang bertentangan.
Menurutnya, definisi budaya adalah hasil daya cipta, rasa, dan karsa yang selalu melahirkan kebaikan budi.
Dengan demikian, kejahatan seperti korupsi misalnya, meskipun sering dilakukan orang, bukan termasuk budaya.
Baca juga: Anggap Kapolri Berniat Serius Berantas Korupsi, Novel Baswedan Terima Tawaran Jadi ASN Polri
Oleh sebab itu, kata dia, korupsi harus diartikan sebagai kejahatan yang harus dilawan, bukan sebagai budaya.
"Jika kita percaya bahwa korupsi adalah budaya, itu salah."
"Dari sudut ilmu," ucap Mahfud dalam diskusi panel bertajuk Mewujudkan Sinergi Antar-Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait sebagai Counterpartner yang Kondusif dalam Pemberantasan Korupsi, di kanal YouTube KPK, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Mahfud MD: Kenapa Masih Banyak Korupsi? Mungkin Namanya Demokrasi, tapi Praktiknya Oligarki
Alasan kedua, kata Mahfud, orang yang percaya korupsi adalah budaya, akan menjadi fatalis yang menyerah dan tidak mau peduli lagi.
"Jadi bertentangan dengan definisi, menimbulkan fatalisme dalam hidup," ulasnya.
Alasan ketiga, kata dia, adalah berdasarkan hasil penelitiannya tentang politik hukum di Indonesia, korupsi bisa diberantas.
Baca juga: Kontak Tembak di Intan Jaya, Satgas Nemangkawi Tewaskan Satu Anggota KKB